Bab 156
Melati yang terlalu kesal memilih pulang untuk tanpa bilang-bilang. Dia melemparkan bill ke muka Devano dengan ganas. Tapi pria itu menyukai keganasan dari melati.
Devano tertawa dan tersenyum, lalu dia membayar bill ke kasir. Menyingkap lengan baju sembari bibirnya menampakan senyuman khas seorang mafia.
Melati sampai di kantor terlebih dulu. Dia menyalakan layar laptop milik prianya.
"Kamu bakalan menyesal atas perlakuan tadi, Devan! Berani sekali kalian berpegangan tangan di depan aku, hah!" Tangannya menghapus semua foto mereka. Sebelah kirin memukul-mukul meja.
Devano kaget melihat gadisnya bersikukuh dengan layar laptop. Dia mendekat dan menahan tangan melati.
Wajah mereka kini dekat dan matanya berpandangan.
"Kamu tidak boleh menghapus foto yang satu ini!" Katanya.
"Kenapa enggak boleh, itu hakku!" Tangan Melati dilepasnya dan mengambil kembali mouse.