Di tengah hangatnya acaraku, seseorang dari arah pintu depan muncul. Kehadirannya lumayan menyita perhatian. Karena dandanannya yang lumayan nyentrik dan wah. Seketika jantungku memompa darah lebih cepat saat tahu wajah di balik bibir merah yang merekah itu. Mia Mahen.
Wanita itu berjalan anggun ke arahku dan Satria. Senyumnya nggak pernah lepas ia layangkan. Bagaimana bisa dia ada di sini?
"Bang, Mia...," ucapku pelan.
Satria nggak menyahut. Matanya menyorot tajam ke arah Mia. Ada emosi yang bisa aku lihat di netra cokelat milik Satria.
Mia berhenti tepat di hadapanku dan Satria. Tangannya terulur.
"Selamat ya, semoga persalinanmu nanti berjalan lancar," ucap Mia.