Pak Roni yang sedang memperhatikan monitor dengan serius tiba-tiba kaget saat melihat Sindy pingsan di ruang BK. Untung ada Arka di samping Sindy. Jadi Arka yang menangkap tubuh Sindy agar tidak jatuh ke lantai.
"Pak Tolongin Sindy Pak.. " pinta Bu Rania pada Pak Roni
"Ayo bawa ke ruang UKS Pak" Pak Roni menggendong Sindy ke ruang UKS. sedang Bu Rania tampak menelpon dokter sekolah.
"Kasih minyak angin aja Bu" kata Pak Roni waktu meletakkan Sindy di ranjang UKS.
Rania menempelkan minyak angin di hidung Sindy dengan harapan bisa cepat siuman. sesaat kemudian Sindy siuman. dia mengerjap sambil memijit keningnya yang terasa berdenyut.
"Alhamdulillah kamu udah sadar Sin"
"Saya dimana Bu?" tanya Sindy
"Kamu ada di UKS. tadi kamu pingsan"
"hoek hoek hoek.... " tiba-tiba Sindy muntah-muntah. Rania reflek mengambil wadah apa saja disekitar situ untuk menampungnya. hanya cairan bening yang keluar
Akhirnya Arka terbebas dari masalah.
Anak-anak tidak hanya butuh materi. tapi kasih sayang orangtua dan perhatian juga sangat diinginkan oleh anak-anak. apalagi yang sedang tumbuh remaja dan sedang mencari jati diri.
gimana kalo mulai chapter depan saya pindahkan ke novel ARKA&YUMNA sendiri. dan novel DBA ini akan saya setting END
saya bisa minta tolong ga buat kasih ulasan di ARKA&YUMNA biar bisa kelihatan peringkatnya ^_^
janga lupa vote,komen,dan power stone nya ya ^_^