Satu makam dan satu orang di dunia yang hening. Angin bertiup perlahan seperti belaian tangan yang lembut ke seluruh tubuh. Sensasi yang hangat serta kesejukannya memberikan perasaan terbuai.
Li Qiye berbaring di sana dan berbisik dengan nada yang sangat akrab. Tidak ada yang tahu apakah dia itu sedang mengungkapkan perasaannya atau sedang melepaskan beban.
"Alasan aku tidak mau kembali bukan karena aku tidak bisa melupakan masa lalu. Itu masa lalu." Li Qiye berkata dengan sedikit perasaan tidak berdaya: "Setiap kamu aku datang ke Kota Rainbow, aku hanya bisa mengenang perkataanmu yang tak terlupakan."
Kesunyian yang panjang berlangsung karena Li Qiye merasa sangat emosional. Dia pun mengangkat kepalanya untuk melihat batu nisan tersebut: "Aku datang kembali untuk mengucapkan selamat tinggal. Perjalananku kali ini akan dipenuhi oleh hal yang tidak diketahui."