Kita tak pernah memiliki karna pada dasarnya kita hanya saling dipinjami,saya rasa itu quotes pembuka yang bagus untuk cerita ini,saya mengutipnya dari salah satu kontent kretaor tiktok menurut saya itu quotes yg bagus dan sesuai dengan apa yg terjadi pada setiap orang.
Cerita ini berawal pada tahun 2019 semasa itu saya masih sekolah SMP di awal kenaikan kelas 8,pada masa itu siapapun pasti punya Facebook memang nya orang mana yg gapunya Facebook?,pada masa itu Facebook menjadi salah satu sosial media yang besar,itu juga pertama-kalinya orang tua saya membelikan Handphone untuk saya,ya wajar saja orang mana yg tidak pernah alay sewaktu pertama kali mempunyai Handphone dan Sosial media seperti Facebook.
Saya menjadi salah satu orang yg bisa dibilang alay dengan selalu berfoto gaya sok cool di depan kamera lalu memposting foto tersebut ke Facebook agar mendapat like yang banyak. Di awal kenaikan kelas 8 SMP saya melihat banyak anak perempuan baru kelas 7 yang cukup cantik,namanya Nazwa salah satu murid baru yang berani menyapa saya di Facebook.
Pada awalnya saya tidak terlalu memperhatikannya karna tidak kenal dan sama sekali tidak tau orang nya,sampai akhirnya kita kenalan lewat Facebook sambil bercanda tapi tetap saja saya belum pernah melihat wajahnya,singkat saja setelah kita sering chattan ±2 minggu barulah saya tau wajahnya dan kelasnya,ketika pertama kali melihat wajahnya saya langsung merasa dia adalah perempuan paling cantik yg pernah saya temukan dengan wajah manisnya dan senyumannya itu.
Saya kira saya tidak mempunyai perasaan apapun terhadapnya karna pada waktu itu saya masih berpacaran dengan salah satu murid perempuan kakak kelas yang umurnya berbeda 2 tahun dari saya,meski awalnya saya ragu tentang menjalin hubungan itu untuk pertama kalinya.
Hubungan itu berlangsung selama satu tahun lebih saat saya naik kelas 8 SMP dia sudah tamat dan melanjutkan SMA nya di pesantren,bisa dibilang kita sudah lost contact dan sulit untuk saling berbincang atau hanya sekedar memberi kabar,karna pesantren tidak boleh membawa Handphone.
Saya pun merasa aneh dengan hubungan itu yang jarang memberi kabar dan tapi tetap berlanjut,dan di lain hal nazwa terus ingin berhubungan dengan saya meski hanya sebatas memberi kabar dan sering bercanda melalui Facebook,anehnya saya merasa nyaman dan saya juga tetap masih berpacaran dengan kakak kelas saya waktu itu,hubungan antara nazwa,saya dan pacar saya yang lost contact itu berlangsung selama ±4 bulan hingga akhirnya pacar saya mengetahui hubungan saya dan nazwa.
Pada akhirnya pacar saya memutuskan saya padahal saya menjelaskan jika saya dan nazwa hanyalah teman dan tidak lebih,tapi tetap saja hubungan kami berakhir namun saya pikir saya sama sekali tidak menyesal,jelas karna saya dan mantan pacar saya waktu itu sudah sulit untuk memberi kabar dan saling berbincang,saya pikir hubungan ini memang sudah saat nya berakhir.
Setelah hubungan saya dan mantan pacar saya berakhir,saya mencoba semakin dekat dengan nazwa dan berusaha membuatnya nyaman,sampai pada akhirnya hubungan kita sudah seperti orang pacaran,meski pada waktu itu kita belum jadian sama sekali karna saya ragu akan menyatakan cinta ke dia,belajar dari masa lalu saya yang terlalu terburu-buru memulai hubungan padahal waktu itu masih kecil.
Saya kira itu hal wajar karna pada masa pubertas kita baru mengenal lawan jenis dan mulai berusaha merasakan cinta.
Berlanjut ke bab berikutnya...