Papan catur itu juga ikutan sial, terdengar suara 'plak' saat semua bidak catur terjatuh ke lantai.
Tetapi kedua orang itu sepertinya tidak punya waktu untuk memedulikannya, mereka hanya merasakan sekilas kehangatan dari sentuhan mereka berdua. Posisi mereka saat itu membuat Jun Yexuan dan Qiao Qing terkejut.
Yang paling pertama mengalihkan tatapan adalah Qiao Qing, dia tidak peduli dengan orang yang menimpanya adalah Jun Yexuan, dia menggunakan waktu di mana pria itu tidak melihat, Qiao Qing mengulurkan tangan dan menekan tombol dengan cepat.
Jun Yexuan mendengar sepertinya rak buku yang ada di belakang badannya kembali ke posisi semula lagi.
Lalu dia melihat Qiao Qing yang begitu tegang, namun tidak menolehkan kepala.
Kemudian dari samping terdengar suara dingin Qiao Qing, "Apa kamu begitu suka mencaritahu rahasia orang lain?"
Kemudian Jun Yexuan berkata tanpa rasa bersalah, "Aku tidak sengaja menekannya."
Qiao Qing menarik nafas dalam dan membalas, "Cepat berdiri dan menyingkir dari atas tubuhku!"
Wajah indah Jun Yexuan tiba-tiba memanas setelah mendengar perkataan barusan, dia tidak mengatakan apapun lalu berusaha untuk segera bangun.
Siapa yang menyangka kalau tubuh Jun Yexuan masih belum berdiri tegak, dan langsung kehilangan keseimbangan hingga akhirnya terjatuh lagi menimpa badan Qiao Qing akibat lantai yang licin karena bidak catur yang jatuh berceceran.
Qiao Qing terdiam, "...."
Dagu Jun Yexuan menempel dibahu Qiao Qing, dan dia bisa mendengar suara gigi yang bergemeretak.
"Kamu sengaja ya? Apa otak kecilmu tidak berkembang dengan sempurna?"
Mendengar perkataan Qiao Qing malah tidak membuat Jun Yexuan tegang.
Kedua tangannya menekan sandaran kursi, dan perlahan bangun tetapi masih berdiri dekat dengan Qiao Qing yang ada di kursi.
Sepasang mata indah itu seperti tersenyum, "Kamu terlihat seperti anak kecil saat sedang marah, akhirnya kamu bisa terlihat seperti anak yang berumur 17 tahun."
Qiao Qing merasa orang ini hadir untuk menaklukkannya, jadi dia mengangkat tangannya dan bersandar di sandaran.
Tatapan dinginnya menatap Jun Yexuan dan berkata dengan jujur, "Tuan Jun, apakah kamu merasa semua ini seru?"
Mendengar Qiao Qing mengungkapkan status aslinya, Jun Yexuan sama sekali tidak kelihatan terkejut.
Sebaliknya, dia malah mengulurkan tangan dan mengangkat seikat rambut di samping telinga Qiao Qing, lalu meletakkannya ke belakang telinga gadis itu, tatapan matanya tampak mengoda.
"Orang-orang di Kota Liang sepertinya buta, mereka mengira mata ikan adalah mutiara, dan mengira si jenius sebagai orang yang tidak berguna."
Qiao Qing memiringkan kepalanya dan menghindari sentuhan pria itu, "Terlalu memuji, tetapi aku memang tidak seperti ibuku yang begitu polos dan gampang di bohongi. Apa tujuanmu dan temanmu itu datang ke sini? Kapan kalian akan pergi dari sini?"
Tatapan Jun Yexuan langsung berpura-pura sedih, "Apa kamu begitu tidak suka padaku?"
Orang tampan yang memohon belas kasihan dengan kekuatan mematikan, tidaklah boleh diremehkan.
Apalagi orang seperti Jun Yexuan yang begitu tampan rupawan, dia adalah versi pria dari Su Daji
Untung Qiao Qing memiliki pikiran dan hati yang tegas, jadi dia tidak tergoda.
Qiao Qing menutup matanya dan menghindari wajah Jun Yexuan yang bagaikan senjata berbahaya tersebut, "Iya, aku tidak menyukaimu."
Jun Yexuan tersenyum senang melihat reaksi Qiao Qing, dia lalu berkata pelan dengan suara menggoda, "Aku akan pergi setelah lukaku sembuh."
Mendengarnya membuat Qiao Qing menghela nafas lega.
Jun Yexuan lalu melanjutkan perkataannya lagi, "Tetapi dalam beberapa waktu ini, aku masih harus merepotkanmu untuk membantuku mengganti perban."
Sebagai seorang wanita normal, Qiao Qing merasa itu bukan masalah besar, jadi dia menganggukkan kepala pelan.
Jun Yexuan mengagumi bulu mata Qiao Qing yang panjang, dia lalu bertanya, "Jadi, sekarang mau pergi ke kamarku atau kamarmu?"
Qiao Qing yang mendengar pertanyaan itu langsung membuat sepasang matanya menatap ke arah kemeja hitam pria itu, di dadanya sudah terlihat berlumurkan darah.
Kemudian dia mengingat tadi Jun Yexuan terjatuh dua kali, sepertinya hal itu membuat lukanya kembali terbuka.
Qiao Qing lalu berkata dengan tidak senang, "Kamu memang sangat merepotkan!"
Namun Jun Yexuan tidak membalas ucapannya.
Dan Qiao Qing berkata lagi, "Bangun sekarang!"
Jun Yexuan baru berencana untuk melepaskan dirinya dari badan Qiao Qing.
Sebelum Jun Yexuan memindahkan tangannya dari sandaran kursi, dia sudah mendengar suara pria dan wanita yang berteriak.
"Ya Tuhan!"
"Astaga!"
Mereka yang mendengar suara itu pun langsung menoleh, dan melihat He Wanqing serta Mu Jinghang berdiri di samping pintu, ekspesi wajah mereka berdua tampak tercengang.