Perempuan itu tersenyum licik. "Aku Sherin model papan atas itu loh," kata Sherin dengan percaya diri.
"Kau perempuan yang menjijikan," kata Jenny.
"Pengawal, bawa perempuan ini pergi," perintah Pedro pada para pengawal yang berjaga di depan rumah. Ia tidak suka wanita yang bernama Sherin itu berlama-lama di rumahnya.
"Sudah, tidak perlu. Aku hanya ingin bilang kalau aku senang melihat putri kalian itu menderita," kata Sherin terkekeh.
Prang prang
"Usir wanita sialan itu! teriak Jenny melemparkan vas ke arah Sherin tapi tidak kena.
"Ma, sabar, Ma," kata Pedro.
"Kenapa banyak orang yang ingin menyakiti putri kita? Apa salah putri kita, Pa?" tanya Jenny lirih.
pedro menarik Jenny hingga masuk ke dalam pelukannya. "Sudah, Ma jangan bersedih lagi. Kita harus kuat demi putri kita," balas Pedro.
"Iya, Pa," kata Jenny.
"Sekarang kita istirahat di kamar ya. Mama pasti sudah terlalu lelah hari ini," ajak Pedro.