"Bisakah kita bicara?" tanya orang itu.
Mendengar suara orang itu, membuat Clara seakan tersadar. Clara mengepalkan tangannya. Dia teringat ketika orang itu menghina dirinya.
"Saya tak ada waktu untuk meladeni Anda!" tegas Clara dan akan masuk ke dalam apartemen. Clara akan menutup pintu, dia tak peduli jika itu apartemen Bram dan papi Bram yang datang.
Ya, Papi Bram datang menemui Clara. Dia tahu Bram tak kembali ke kediamannya setelah dia mencari tahu melalui seorang pekerja di kediaman Bram. Papi Bram teringat, semalam Bram mengatakan bahwa Clara tengah bersama Bram, karena itu dia berpikir Bram dan Clara berada di apartemen itu. Rupanya benar dugaannya, dia melihat Clara ada di apartemen milik anaknya itu.
Clara mengerutkan dahinya, tatapannya tertuju pada tangan papi Bram yang menahan tangannya.
"Saya ingin bicara baik-baik!" ucap papi Bram.
Clara terus memperhatikan tangan papi Bram yang masih berada di tangannya. Sontak papi Bram melepaskan tangannya dari tangan Clara.