Hati Nizam kini merasa mantap, Imran sudah mati dan dendam Amar sudah terbalas walaupun belum seluruhnya karena walau bagaimanapun Imran hanyalah seorang kacung dan otak utamanya adalah Pangeran Barry.
Pangeran Barry sedang mencari sekutu untuk bisa bangkit kembali dan kembali menjadi putra Mahkota. Tetapi kemudian Nizam merubah pikirannya. Pangeran Barry kali ini bukan ingin sebagai putera mahkota tetapi ingin menjadi raja langsung.
Jabatan Pangeran Putra Mahkota sudah dialihkan kepada Pangeran Abbash. Dan itu pasti membuat Pangeran Barry sangat marah dan akan berusaha keras untuk menjatuhkan adiknya sendiri. Apalagi sekarang Pangeran Barry dan Pangeran Abbash sudah saling bertolak belakang.
Pangeran Abbash sudah terlalu banyak menghianati kakaknya. Dan Pangeran Abbash tidak merasa bersalah untuk penghianatan yang dia lakukan karena dia melakukannya atas dasar mencintai Alena.