Nizam menyadari kalau Putri Rheina memang baru pertama kali berciuaman. Lidahnya yang kaku membuat Nizam membimbingnya secara lembut dan perlahan. Tangan Nizam mengelus punggung Putri Rheina dengan penuh kasih sayang. Ketika Nizam merasakan Putri Rheina mulai melemah karena menahan emosinya, Nizam melepaskan ciumannya. Di hapusnya air mata Putri Rheina dengan bibirnya. Dada Putri Rheina hampir meledak karena gelora kebahagiaan yang memenuhi dadanya.
"Ha.. hamba takut" Kata Putri Rheina ketika Nizam menyentuh lehernya yang jenjang dengan hidung Nizam yang begitu mancung.
"Hmm.." Kata Nizam sambil membelai kepala Putri Rheina. Ia menatap mata Putri Rheina dan lagi - lagi Nizam melihat bayangan wajah Alena yang tergambar jelas di mata Putri Rheina.