aku benci hidup ku
Jessica berteriak sambil memandangi langit biru-biru di teras rumah nya,aku tak tahu lagi semenjak mama dan papa berpisah aku merasa kesepian,aku merasa hidup ku hampa , Jessica mama ngapain di sini Jessica pun langsung pergi meninggalkan tempat itu Jessica teriak mama nya, tuhan aku harus apa anak ku membenci aku seolah-olah semua ini kesalahan ku...
di kamar
mama nya mengendor pintu nya Jessica teriak mama nya mama mau bicara sama kamu , Jessica gak mau bicara sama mama Jessica tolong mengerti lah perasaan mama Jessica ? ini yang terbaik buat kita...mama selalu gk peduli sama jessica mama egois Jessica mungkin Jessica butuh waktu sendiri ?
Pada saat yang bersamaan, di tempat lain, Tristan berjalan
memasuki panggung dengan saksama. Ratusan penonton berada
di dalam gedung. Tristan membungkuk, memberi hormat pada para
juri dan penonton. Lalu dia bergerak ke depan piano yang ada di
tengah panggung. Tristan duduk dengan tenang dan mempersiap-
kan diri. Tangan nya berada di atas tuts. Dia menarik napas
beberapa saat sambil menutup mata nya. Saat mata nya,
terbuka kembali untuk memainkan piano nya, semua penonton menikmati alunan musik yang indah ?
Dari dulu Jessica tidak pernah dekat dengan mama nya. Mama
sering tidak di rumah, sibuk dengan pekerjaan kantor nya.
Teman tempat berbagi cerita adalah Papa. Jadi ketika Papa
pergi meninggalkan nya, dunia Jessica benar-benar hancur.
Orang yang paling dia andalkan selama ini telah pergi dari
kehidupan nya. Jessica menutup diri rapat-rapat selama dua
minggu. Keluar kamar hanya kalau mau minum. Makan ia beli
dari luar. Tidak bicara. Tidak sekolah.
Setelah dua minggu, Jessica mulai keluar dari kamar. Tapi Jessica tidak mau bicara sama mamanya,
Jessica pun berhenti kamu mau kemana,mama gak lihat aku berpakaian apa aku mau sekolah lah, tumben kamu mau sekolah biasa nya kamu ?
udahlah mama jangan ikut campur ini hidup Jessica lebih baik mama urusin kehidupan mama yang baru,
Jessica teriak mama nya tapi Jessica tidak menghiraukan perkataan mama nya ia langsung pergi meninggalkan tempat itu ?
anak itu gak pernah berubah..
Jessica berjalan memasuki sekolah n nya. Hari masih pagi.
tidak melihat seorang murid pun disekitar nya. Mentari
pagi menyinari rambut nya yang
memandang sekolah nya sepintas lalu. Beberapa kali ia memandangi sekolah
hasil nya hanya membuat nya semakin kesal sejujurnya Jessica jenuh bersekolah dari pada ia berdiam diri di rumah nya lebih Jessica bersekolah ?
Di dalam ruangan itu ia melihat seorang murid cowok sedang
memainkan piano.
Jessica pun langsung menghampiri
terdiam sambil memandangi pemuda itu. Seolah merasa ada
yang memerhatikan, pemain piano tersebut menoleh ke
belakang, tatapan nya bertemu dengan Jessica Dia tersenyum hai ... sapa Jessica kamu murid baru di sekolah ini,iya jawab pemuda itu oh iya kenalin aku Jessica,aku Tristan
Tristan semoga kamu bentah di sekolah ini maksudnya kamu harus kamu kan tahu 1 atau 2 Minggu di sekolah ini ?
di lapangan sekolah
Pelajaran olahraga adalah satu-satunya pelajaran yang menarik
minat Jessica. Dia tidak perlu merasa bosan mendengarkan
rumus-rumus aneh di dalam ruangan sementara semua orang
memperhatikan sang guru. Jessica lebih suka udara terbuka.
Dan satu-satunya kesempatan hanya saat pelajaran olahraga.
Dia memainkan bola voli di tangan nya keras-keras. Bola tersebut
melambung tinggi ke daerah lawan dan jatuh tanpa ada yang
bisa mengembalikkan nya. Jessica tertawa. Dia suka saat-saat
seperti ini. Jessica menutup mata nya dan menghirup udara
segar. Setelah itu dibuka nya mata dan tanpa sengaja tatapan
nya beradu dengan seseorang. Si cowok pemain piano itu
memerhatikan diri nya dari lantai dua gedung sekolah.
Jessica tidak senang kalau ada orang yang diam-diam
memerhatikan nya. Dibalas nya tatapan cowok itu dengan sinis.
Jessica mengalihkan pandangan nya pada teman di sebelahnya.
hai sapa Tristan, Jessica kamu tau cowok baru itu jawab temen sekelasnya ? tau siapa itu Tristan cowok baru di sekolah ini oh hai jawab Jessica...
sepulang sekolah
Jess Jessica bagaimana sekolah tumben mama menanyakan tentang itu.jessica mama udah omong sama kamu secara baik - baik tapi kamu malah bilang mama ini kurang perhatian sama kamu
Jessica kan bener mama itu kurang perhatian sama Jessica udah lah mama aku mau ke kamar aku capek aku habis olahraga di sekolah ? Jessica berlari menuju ke kamar nya sambil membanting pintu kamar nya ?
selama dua jam Jessica berdiam diri di kamarnya lebih baik aku ke taman dari pada aku di sini mendengar ocehan mama ?
Jessica pun bersiap
di taman
Jessica melihat tukang es krim wah kayaknya itu enak ? pak iya mau beli Jessica pun mengambil nya ini berapa oh itu cuma 10 ribu Jessica pun mencoba mengambil uang nya di dalam tasnya, gawat aku lupa bawa uang gimana ini ? pak iya maaf saya gak bawa uang apa gimana sih mbak maaf pak ini saya balikin ? gak saya gak mau pokok nya harus bayar kalau GK saya teriaki maling ini ?
tiba-tiba ada yang menepuk pundak Jessica hai kamu di sini kamu ?
ayo mbak bayar saya mau dagang lagi ini maaf pak tapi saya gak bawa uang ? maaf,pak ini ada apa ini pacar mas ini gak bawa uang pak ini bukan pacar saya ? terus udah pak ini Uang ,mas ini gak uang kebanyakan apa-apa anggap aja ini permintaan maaf atas , kesalahan pacar saya ? iya mas makasih iya saya permisi dulu.
he Tristan ! kamu itu kalau Omong jangan suka bohong maksudnya ! kamu bilang aku ini pacar kamu padahal akan aku bukan pacar kamu udah kalua makan itu jangan sambil bicara ? nanti kamu keselek lagi habisin es krim ?
tumben eloh diam apa eloh sakit ahh biasa nya ? aku diam salah aku bicara salah Jessica bingung sama tingkah cowok ini ?
Tristan tersenyum kecil.
lalu keluar dari taman itu. Tak berapa lama kemudian, Tristan memasuki
rumah sakit yang jauh nya hanya 500 meter dari sana.
Tristan kamu dari mana aja ? jawab dokter yang menangani Tristan
habis jalan,jalan dok !
Aku tahu tidak seharus nya aku kabur!" kata Tristan"Tapi aku
bosan sama sekali! Maafkan aku, Pa!"
Sang dokter yang ternyata ayah Leon mendesah. "Tidak apa-
apa! Lain kali kalau mau jalan-jalan bilang Papa dulu! Sudah
makan belum?"
Tristan menggeleng.Papa tersenyum. "Ayo, kita cari makan!" iya papa jawab Tristan