Untuk mengganti bab yang terkirim double, saya akan mengganti bab ini dengan kisah GITA. Sekaligus promosi...
BARRA DWIKARSA SANJAYA
Suara azan bergema membelah kesunyian langit yang masih gelap. Tidak ada suara lain selain suara azan dari Masjid di dekat rumahnya dan kokok ayam jantan peliharaan Ibu sambungnya.
Pelan-pelan Barra membuka mata setelah mendengar suara merdu yang menjadi alarmnya setiap hari. Beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Tak lupa berwudhu sebagai persiapan untuk sujud paginya.
"Allahu Akbar!" ucap Barra mengumandangkan takbir sambil mengangkat tangan ke atas, awal mula Shalat Subuhnya dimulai.
Bara Dwikara Sanjaya, pemuda 23 tahun yang lahir dari keluarga sederhana dengan seorang kakak perempuannya. Mereka tinggal bersama Pak Dani Sanjaya dan ibu sambung mereka bernama Wulan. Ibu kandung mereka meninggal dunia saat Barra menginjak kelas tiga Sekolah Menengah Pertama.