"Hiks.." tangis Celvin belum reda
"Vin Lo dengar gue kan jangan gini buka pintunya nya hikss..."ucap Maudy sambil nangis ia takut ia sangat takut Celvin ngelakuin hal yang nggak seharusnya ia lakukan
*_*_*
"Vin"
"Hm.."
Saut Celvin dari dalam kamar
"Tinggalin gue sendiri dy"
"Tapi Lo janji harus bicara sama gue pas Lo sudah baik kan"
"Iya"
Celvin meratapi dirinya di depan Cermin
"Lo kenapa jahat sama gue Cla "
"Gue sudah nyaman sama Lo ,gue cinta Sama Lo dan sekarang Lo campakkin gue. Lo bilang nyesal sudah berurusan sama gue ..hikss..."tangis Celvin sambil menatap dirinya yang betul betul hancur
"Maafin gue"
"Gue bakal buktikan kalau gue bisa dapatin Lo lagi,Lo harus semangat Celvin" ucapnya menyemangati diri nya sendiri
Dia rasa kekuatan nya sudah kembali dan kerapuhan nya mulai membaik ia segera ke kamar mandi membersihkan diri
Setelah selesai mandi ia keluar dari kamar menemui sepupu nya itu
"Maudy gue mau ke Kalimantan"
"Lo serius?"
"Iya"
"Emang Lo tau alamatnya ,,?"tanya Maudy
"Lo lupa gue siapa,,?"bangga Celvin
"Oh iya siap CEO" ucap Maudy sambil tertawa itu pun di lakukan oleh Celvin
"Vin gue mau Lo bahagia ,jangan kek tadi lagi " ucap Maudy bersungguh sungguh
"Iya bawel "
"Hidih dasar sepupu laknat"
"Epen"
"Kapan berangkat "
"Secepatnya"
"Yaudah, istirahat gin sana "
"Lo juga"
Saat Celvin mau balik ke kamar langsung di cegat oleh Maudy
"Vin gue boleh nggak ikut Lo ke Kaltim"
"Hm ,gimana ya,,?"Celvin pura pura berfikir
"Boleh lah kalau ada gue mungkin Claudia bakalan nggak terlalu marah sama Lo"
"Hm..baiklah kalau ada Lo berguna juga"
"Bangke Lo"
"Wkwkoowk" tawa Celvin setelah itu kembali ke kamarnya untuk istirahat karena hari ini merupakan hari berat bagi Celvin ia berharap besok bakalan lebih baik dari pada hari ini
Saat ingin menutup mata ia mengingat sesuatu segera ia menelpon orang tersebut
Setelah menelpon Celvin memutuskan untuk istirahat karena besok ia akan menyambut hari yang baru
*_*_*
Pagi hari yang cerah terdapat perempuan yang telah selesai membersihkan rumah ,mencuci pakaian dan lain lain
"Sayang sudah istirahat dulu sini makan bareng "
"Iya ma"
Claudia pun mulai memakan makanan nya
"Papa sudah dapat uang pinjaman,,?"tanya Alex
"Belum nak"
"Terus kek apa kalau dia datang hari ini pa,,?"tanya Alex
"Papa juga bingung ,papa sudah usaha tapi nggak ada yang mau bantu"
"Atau kita telpon mamanya Andi"
"Serius ma,,?"tanya Claudia
"Kita coba dulu"
Mamanya pun meninggalkan ruang makan lalu mencari nomor teman nya
"Hallo jeng"
"Hallo"
"Boleh minjam uang jeng 20 juta"
"Hm... boleh sih jeng"
"Makasih banget jeng"
"Tapi ada syaratnya jeng"
"Apa syarat nya jeng"
"Jeng harus janji bakalan nikahin Claudia sama Andi"
"Jeng harus janji bakalan nikahin Claudia sama Andi"
"Aduh jeng kalau masalah itu mah tanya ke anak anaknya sendiri "
"Hm..anak gue mau banget sama Claudia "
"Tapi"
"Tapi apa,,?"tanya mama Andi
"Gue ngomong sama Claudia dulu"
"Yaelah jeng nggak usah mereka pasti bakalan setuju"
"Hm..gimana ya jeng tanyain dulu deh ntar saya telpon lagi"
"Yaudah"
Telpon pun di matikan segera mamanya berkumpul kembali bersama keluarga nya
"Gimana ma berhasil,,?"tanya kk Alex
"Hm..berhasil sih tapi ada satu syarat"ucap mama membuat mereka memperhatikan dengan seksama
"Mamanya Andi mau Andi sama Claudia nikah"
Perkataan mama membuat Claudia shok apa dia harus kembali sama cowk yang sudah kurang ajar sama dia
"Papa setuju"
"Mama setuju" ucap mama senang karen ia bakal besanan sama sahabat nya
"Alex nggak setuju"
"Lah kenapa sayang,,?"tanya mama
"Claudia nggak bisa di beli sama uang ma "
"Alex nggak bakal setuju ,Alex bakal cari pinjaman ke mana pun asalkan adek Alex jangan di jadikan sebagai barang "
"Dan satu lagi mapa Andi itu nggak sebaik yang kalian lihat" ucap Andi mengingat kan ortunya
Claudia sangat beruntung mempunyai kk yang sangat menyayanginya,selalu menjaga nya ,rela berkorban Claudia juga nggak nyesal pernah cerita ke jadian yang tertimpa nya dulu saat berdua Andi
"Sayang kita harus cari kemana? teman teman mu nggak ada yang mau bantu"
"Bentar Alex telpon teman Alex lagi"
Alex pun menjauhi Keluarga nya dan itu pun di lakukan oleh Claudia juga
Claudia mencoba mencari nama Maudy sahabat nya itu
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan...
Claudia mencoba untuk menelpon kembali nomor tersebut
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan...
"Haduh Dy Lo di mana sih.."lirih Claudia
Alex mencoba menelpon teman nya tapi tidak ada yang ingin memberi bantuan
Ia terus mencari tapi saat ia masih mencari pinjaman kembali terdapat keributan di ruang tamu
"MANA UANG YANG KALIAN JANJI HARI INI"
"kami masih tidak mempunyai uang ,kami sekeluarga di pecat dari pekerjaan kami"
"EMANG GUE PEDULI"
"KALAU KALIAN TIDAK SANGGUP BAYAR KELUAR KALIAN DARI RUMAH INI" Bentak preman satunya
"Tolong biarkan kami di sini"ucap papa sambil memohon memegang kakinya preman itu sambil menangis
"Pa jangan kek gini"ucap Alex sambil menarik papanya
"Saya mohon"ucap mama sambil menangis berlutut
"KELUAR KALIAN DARI RUMAH INI"
"hiks...ma..jangan gini ..hiks.." ucap Claudia mengambil handphone mama nya mencari nomor mama Andi
"Hallo Tante hikss..hiks.."
"Iya Claudia ada apa,,?"tanya Tante nya
"Claudia siap nikah sama Andi Tante ke ru- "ucap Claudia terhenti karena handphone yang ada di tangan nya sudah berpindah tangan ke tangan kk Alex
"Hallo maaf Tante, Claudia nggak akan nikah sama Andi dan bisa kah saya minjam uang Tante saya pastikan akan saya balikkan kembali uang Tante"
"Wkwkoowk tidak akan"
"Baiklah sebelumnya saya tidak akan menjual adek saya"
Tutt!!
Telpon pun di matikan sepihak oleh Alex
"Kk Claudia siap nikah sama Andi hikss..Claudia nggak bisa lihat keluarga kita begini"
Saat ini keluarga Claudia betul betul di kondisi sangat terpuruk tidak ada yang mau membantu mereka mau itu dari sahabat maupun orang yang sudah dekat sama mereka
"Kamu mau kan keluar dari rumah ini sementara waktu"
"Iya kk"
"Ayo ikut kk "
Mereka pun mendekat kembali ke orang tuanya
"KELUAR KALIAN DARI SINI"
"KAMI AKAN KELUAR BERI WAKTU KAMI 30 MENIT UNTUK MEMBERESKAN BARANG KAMI.."bentak Alex dengan tegas
Alex pun kembali ke kamar di ikuti Claudia dan mamanya
Mereka mulai menyimpan barang barang berharga mereka masing masing
Saat menyimpun barang Claudia
Menatap ke sekeliling kamarnya ia sedih ia akan meninggal kan rumah yang sudah ia tempati sejak ia terlahir ke dunia ini
Ia sudah nyaman dengar rumah ini
Saat Claudia menatap ke jendela kk Alex datang menyadarkan adeknya itu
"Ayo dek kita turun ,kk janji kalau kk sudah dapat kerja kk akan menabung dan membeli rumah ini kembali "janji kk Alex membuat Claudia langsung memeluk kk nya itu
"Makasih kk buat semuanya karena kk sudah mau bantu Claudia,lindungi Claudia.."tangis Claudia di pelukan cowok yang selalu di banggakan oleh nya
"Sama sama dek ingat kk Alex ini kk mu ,kk akan melakukan apa pun untuk mu dek dan untuk keluarga kita "
"Makasih kk" senyum tulus dari bibir cantik Claudia
"Yaudah ayo turun "
"Iya kk"
Saat Sampai di tangga mau menuju ke bawah Alex dan Claudia melihat papanya berlutut di kaki preman itu sambil menangis
Segera keduanya berlari menuju papanya itu
"Pa sudah pa,kita keluar aja dari rumah ini papa jangan lakuin ini" ucap Alex sambil mengangkat papanya itu
"Papa dengarin Alex ya jangan pernah lakuin kek gini lagi pa,Alex merasa kayak nggak berhasil menjaga keluarga Alex"
"Hiks..jangan gitu Lex seharusnya papa yang bisa jaga keluarga ini..."tangis papa karena ia nggak berhasil menjadi kepala keluarga
"Papa harus ingat Alex anak pertama seharusnya Alex juga menjaga keluarga ini"
Papa nya terdiam mendengar ucapan anaknya itu
"Mana mama, pa,,?"tanya Alex celingak celinguk karena tidak mendapatkan seorang wanita yang sudah melahirkan nya ke dunia ini
"Mama lagi nyimpun baju di atas" lirih papanya
"Claudia jemput mama"
Claudia pun meninggalkan ruangan tersebut dan pergi ke kamar mamanya
"Alex janji pa bakalan mengambil rumah ini kembali"
"Makasih nak"
"3 menit lagi,dalam kurung waktu itu kalian belum pergi dari rumah ini kami akan melakukan cara kasar"
Ucapan itu tidak di tanggapi oleh papa dan Alex
"Waktu habis " ucap preman itu
"KELUAR KALIAN DARI SINI"
mama dan Claudia pun turun membawa barang barang saat mereka sudah berkumpul preman itu menarik paksa agar mereka semua segera meninggalkan rumah ini
"Lepas ,LEPASKAN KAMI!!!" teriak Alex karena ia tidak terima di perlakukan seperti se ekor binatang
Tapi teriakkan itu tidak mempan bagi preman preman berbadan besar bukan hanya Alex ,papa ,dan mama mereka pun menarik Claudia tidak kalah tragisnya hingga rambut Claudia nyaris terjambak ,air mata keluar dari mata Keluarga Claudia karena melihat anaknya di perlakukan seperti itu
-
-
-
Gimana ????
Jangan lupa vote and coment nya ya guys lop yu❤️