Karna bosan Vio berjalan sendiri masuk ke dalam Mall keliling- keliling tidak jelas tujuannya, akhirnya pandangannya jatuh pada kemeja abu- abu, cocok buat Aldi pikirnya tapi dengan cepat Vio menepuk jidatnya sendiri.
"Mikir apa aku ini?" gumam Vio tapi belum aja Vio menetralkan pikirannya, Aldi berjalan persis di depannya, Aldi tersenyum melihat Vio.
"Kamu sama siapa Vi?" Vio agak canggung setelah beberapa waktu berusaha menghindari Aldi karena kejadian polos itu.
"Vio sendiri... lagi bosen di rumah makanya kesini." Jawab Vio,
"Radit kemana?" Aldi mengedarkan pandangannya,
"Sibuk pacaran." jawab Vio merasa di abaikan, Aldi tersenyum terus menarik tangan Vio,
"Kita makan!" Ada perasaan aneh saat tangan Aldi menyentuh tangan Vio...
mereka berjalan mencari tempat duduk, akhirnya mereka duduk di tempat yang paling sepi.
"Kamu pesen apa?" Aldi membolak balikan buku menu, sejujurnya tidak ada yang mau dimakan Aldi, tapi Aldi pura -pura lapar agar Aldi bisa bersama Vio lebih lama.
"Nasi goreng aja Al..." Jawab Vio
"Mba nasi goreng 2 sama orange jus 2," Pelayan mengangguk dan pergi membuat pesanan.
"Gimana pekerjaanmu?" Aldi menatap Vio membuat Vio salah tingkah,
"Baik..." jawabnya pendek, Vio melihat ke sekelilingnya dan mendapati Dony sedang berdua dengan cewe sesekali mereka berciuman membuat Vio risih, Aldi mengikuti tatapan mata Vio dan melihatnya juga.
"Mau pindah?" Tanya Aldi cepat, Vio menggeleng,
"Tidak usah, sudah tidak berpengaruh apa -apa sama Vio," Nada Vio sedikit tenang, Aldi tersenyum.
"Bagus..." kata Aldi, Vio menatap Aldi,
"Caraku mencintainya adalah melepasnya... membiarkan dia bahagia itu sudah cukup,"
Aldi menatap Vio dalam, tapi segera memalingkan mukanya, setelah makanan datang mereka menyantapnya dengan diam. Setelah selesai mereka memutuskan untuk keliling lagi, Vio memilih beberapa baju untuk di beli termasuk kemeja tadi membuat Aldi mengerutkan keningnya tapi, memilih diam tidak bertanya apa-apa. Setelah membayar Vio dan Aldi memutuskan pulang.
***
Vio menatap Senja dengan matanya yang bulat, meneguk secangkir teh di tangannya.
Terdengar suara bell berbunyi, Vio berjalan dan membukakan pintu, Radit dan pacarnya...
"Hai Vi... apa kabar ... ?" Sapanya, Vio tersenyum dan mempersilahkan masuk,
"Baik," mereka duduk di sofa berbincang, mesra- mesraan, seakan - akan mereka cuma berdua Vio cuma mahluk tidak kasat mata, lama- lama Vio tidak tahan dan keluar rumah mencari Aldi, Vio mengetuk pintu dan tak lama Aldi membukakan pintunya.
"Vio boleh masuk?" Aldi mengangguk, Vio masuk dan manghempaskan tubuhnya di sofa, Aldi duduk di samping Vio, meletakan majalah dan menatap Vio.
"Kenapa?" Aldi melihat ekspresi wajah Vio yang begitu aneh,
"Radit bawa ceweknya kerumah, Vio jadi nyamuk di sana." Aldi tersenyum, mendengar pengaduan Vio kepadanya.
"Nyamuk cantik..." kata Aldi sambil cuex mengambil dan membaca majalah lagi, muka vio memerah.
"Makan Vi...!" Aldi menggeserkan piring buah ke arah Vio.
"Makasih." Vio mengambil garpu dan mulai memakan buahnya sambil mengotak ngatik chanel TV dan Aldi membuatkan coklat panas buat Vio.
"Makasih Al..." Senyum Vio mengembang membuat Aldi agak gugup. Aldi kembali duduk di samping Vio menatap layar TV, Vio tidak sadar kalau dia sekarang udah bersandar di pundak Aldi dengan nyamannya, tentu Aldi tak keberatan.
"Kamu ngantuk Vi ...?" Vio tersadar dan hendak membetulkan posisi duduknya, tapi Aldi menggeleng malah menekan tubuh Vio dan melingkarkan tangannya, Vio kaget tapi tidak bisa menolaknya, ada perasaan nyaman. Vio menatap Aldi dan menggeleng, pandangannya di alihkan lagi ke TV tapi Aldi berbicara pelan di telinga Vio,
"Aku suka kamu Vi..." Vio membetulkan posisi duduknya dan manghadap Aldi sedikit ragu di matanya.
"Aku suka kamu ... entah kapan rasa itu ada tapi perasaan itu makin kuat." tatapan Aldi serius,
"Kamu yakin Al...? aku hanya takut..." Vio terhenti,
"Aku tau apa yang kamu takutkan... aku tulus bahkan kalau menikahpun aku siap," Vio bengong mendengar ucapan Aldi, tanpa sadar Vio menganggukan kepalanya.
"Makasih Vio..." Aldi mengecup kening Vio.
Diluar hujan deras Vio ke dinginan karna cuma memakai kaos tipis dan celana pendek Aldi bangkit mengambil selimut, tapi tiba- tiba lampu mati. Vio berteriak karna takut gelap, Aldi cepat memeluknya.
"Kita pindah kekamar aja! " Ajak Aldi
"Terus kita tidur bareng Al...?" Aldi tersenyum senang seperti abis menang lotre.
"Kitakan pernah tidur bareng, tidak pakai baju lagi," Goda Aldi, untung mati lampu kalau enggak, Aldi pasti meliat wajah Vio merah padam menahan malu, Aldi memeluk Vio dan berjalan masuk kekamar, Aldi menyalakan beberapa lilin di meja...
Melihat Vio hanya berdiri saja, tangannya di tarik kepelukan Aldi, kecupan hangat mendarat di bibir Vio, Vio membalas kecupannya, udara mendadak menjadi panas, kecupan Aldi pindah kening, kuping dan leher napas Vio dan Aldi terengah- engah...
Vio merenggangkan tubuhnya tapi Aldi menariknya kembali.
"Aku tidak akan bertindak lebih jauh sebelum kamu menyetujuinya, jadi jangan takut," Vio diam memejamkan matanya. Vio terlihat lebih tenang berada di pelukan Aldi.
Jam sembilan pagi Vio belum pulang...
Radit menghubungi Aldi, Aldi menjawab,
"Vio masih tidur..."
Aldi bangun dan mandi tapi sialnya lupa bawa baju ganti otomatis keluar cuma pakai handuk aja dan ketika Aldi keluar kamar mandi, Vio bangun segera menutup wajahnya dan ngumpet di balik selimut.
"Ma'af Vi aku lupa bawa baju ganti ..." setelah selesai memakai baju, Aldi meluk Vio.
"Al... Vio belum mandi..." Vio melompat menuju kamar mandi.
"Tapi Vio tidak bawa baju ..." kepalanya keluar dari balik pintu.
"Mau ku ambilin?" Vio mengangguk.
Pintu rumah Vio terbuka jadi Aldi masuk saja. Radit sama Lisa lagi sarapan...
"Dit, aku ambil baju Vio ya ..." tanpa menunggu ijin, Aldi berlalu dan masuk kekamarnya mengambil baju dan berlalu, Radit dan Lisa saling pandang.
"Vi bajunya ada di tempat tidur ya," teriak Aldi,
"Ya," jawab Vio dari dalam.
Aldi pergi kedapur membuat sarapan, setelah Vio mandi, sarapan juga selesai.
Vio duduk di kursi menatap Aldi dalam... baru kali ini Vio melihat secara detail.
"Makan!" Aldi menyuapi Vio, Vio menggeleng,
"Vio bisa sendiri." Aldi menghentikan gerakan tangannya dan menggeser piringnya kedepan Vio.
***
Vio masuk kedalam Villa, dua pasang mata menatap Vio...
"Ada apa kalian liatin Vio?" Vio mengerutkan keningnya.
"Hayo semalem abis ngapain?" Ledek Lisa,
"Tidur." jawab Vio, "Kenapa? ada yang salah?" sambung Vio, keduanya menggelengkan kepala.
Vio masuk kekamar dan membuka Diarynya.
***Diary...
Aku mulai lagi mencintai
Aku mulai peduli
Aku juga mulai merasakan sakit ini berkurang bahkan tak tersisa
***Diary...
Semoga aku akan lebih bahagia bersamanya
Semalam adalah awal yang indah
by. Vio
Handphone Vio berbunyi, dilihatnya panggilan dari lia,
"Vio aku main ketempatmu boleh?" tanya Lia di ujung telepon,
"Bolehlah, aku tunggu ya!" jawab Vio ceria,
"Oke makasih cantik, Sore aku sampe," Lia mengakhiri panggilannya.
Vio kedapur dan mulai mamasak buat persiapan makan malam, Vio memasak capcay, ayam kecap, dan sambel kentang campur ati sapi, goreng tempe, ikan pesmol dan membuat salad buah.
"Selesai." gumamnya jam sudah menunjukan jam 17.30 tepat bell berbunyi. Vio lari membuka pintu,
"Liaaa... pa kabar?" teriak Vio,
"Baik Vi... kangen banget aku," Lia meluk Vio,
"Kamu masak banyak Vi? ada acara apa?" Lia kebingungan, melihat makanan begitu banyak,
"Menyambut nyonya Lia." jawab Vio sambil ketawa...
"Bersih - bersih trus kita makan!" sambung Vio
"Oke" jawab Lia, lalu masuk kekamar Vio mandi dan berganti baju,
Makanan, Vio tata rapih di meja makan tak lupa Vio ngabarin Aldi untuk datang juga, Vio mandi dan memakai baju tanpa lengan ada pita di pinggangnya dan bawahannya celana pendek.
Lisa, Radit, dan Lia udah duduk, berkumpul di meja makan dan yang terakhir Aldi duduk di samping Vio.
"Aku kangen masakanmu Vi," kata Lia sambil menyendok lauk yang dia suka, Aldi menatap Vio.
"Kamu yang masak Vi?" wajah Aldi tidak yakin,
"Benerlah Vio yang masak semuanya, dia pinter kecuali nyari cowok," kata Lia.
Aldi yang lagi makan hampir tersendak,
"Li... lagi makan " Vio memperingatkan,
semua melanjutkan makan dan Vio asik berdua sama Aldi saling berbisik dan tangan Aldi yang satunya udah melingkar di pinggang Vio.
Radit, Lisa dan Lia melongo melihat tingkah mereka, apalagi meliat tangan Aldi.
"Vi.... kamu sama Aldi?" kata Radit tertahan, Vio tersenyum.
"Kita udah jadian..." Radit melongo, tapi akhirnya tersenyum bahagia,karna Radit tau Aldi orang baik.
"Aku senang mendengarnya Vi," Kata Lia,