Bertepatan dengan selesainya jam pelajaran matematika peminatan, kami pun langsung beralih ke kelas seni. Dengar-dengar hari ini kami akan praktek melukis di kanvas ukuran A3 dan mesti langsung jadi.
Bukan hanya malas datang ke sana, tanganku pun rasanya juga lemas semua setelah sat-set-sat-set ketika mengerjakan yang barusan.
"Makanya belajar, Neng! Sini sama aku, gandeng ya?" ajak Naya setelah berhasil menendang Hasan menjauh dari kami.
Padahal aku tak berharap bahwa dia akan bertingkah buruk seperti ini. Akan tetapi ya sudahlah, suka-suka temanku yang cantik ini saja.
"Tapi kamu beneran sama kak Jae?" Suara Alsa membuatku kembali membuka mata yang hampir terpejam.
Berkat pertanyaan darinya itu, lekas aku menatap si pembuat ulah yakni Naya. Padahal aku sudah memintanya untuk tak banyak bercerita tentang kejadian di perkemahan kemarin. Jadi, bagaimana bisa Alsa tahu hal ini?