Selesai mendengarkan kalimat Xia Wanan, tubuh Han Jingnian seketika menegang dan detik berikutnya dia langsung meraih tangan Xia Wanan.
Dengan jakun naik turun, Han Jingnian menarik Xia Wanan dengan sangat kuat agar mendekat padanya.
Tatapan Han Jingnian sangat panas seperti kobaran api yang membara. Dia menatap mata Xia Wanan yang terlihat bingung selama beberapa saat, baru memeluknya dan menunduk untuk menciumnya.
Ciuman Han Jingnian sangat kuat, membuat udara di paru-paru Xia Wanan dihisap olehnya dengan cepat. Ketika Han Jingnian menciumnya dalam beberapa detik, dia sepertinya memikirkan sesuatu dan tiba-tiba berhenti.
Xia Wanan berada dalam pelukannya dan kembali tersadar setelah beberapa saat. Tepat ketika dia membuka matanya dan memandang Han Jingnian dengan linglung, Han Jingnian mengulurkan tangannya untuk mengambil telepon di meja lagi. "Tidak ada yang boleh masuk ke ruanganku tanpa seizinku."