Pesta amal berakhir begitu saja dengan kata-kata penutup yang diberikan Cheng Ji.
Semua orang mulai meninggalkan tempat pesta satu demi satu dan tidak ada seorang pun yang memberi perhatian lebih pada Ai Jiang.
Namun ketika Xia Wanan hendak meninggalkan tempat pesta, dia melihat Ai Jiang yang masih berada di atas panggung. Ai Jiang tercengang seperti baru saja tersambar petir. Dia berdiri di atas panggung dengan kaku dan belum sepenuhnya sadar dari guncangan batin. Wajahnya sangat tidak enak dilihat karena pucat pasi. Perubahannya sangat luar biasa. Tangannya mengepal dan giginya menggertak seolah-olah sedang menahan sesuatu.
Sayangnya, meskipun Ai Jiang berusaha menahan diri, pada akhirnya dia tidak bisa menahannya, dan air mata bercucuran sebelum seluruh orang meninggalkan tempat acara.
Xia Wanan harus mengakui air mata Ai Jiang kali ini mengalir begitu alami, berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Tangisannya sekarang membuat Xia Wanan merasa lebih lega.