"Dre, boleh nggak kalau aku ke sekolah senin besok? Aku ingin berkunjung aja. Mereka juga sudah meluangkan waktu berdoa untukku," tanya Mosa.
"Iya, boleh. Tapi bagaimana, ya? Aku tidak bisa mengantarkan kamu," sahut Andre bingung.
"Kan ada Luki. Kan di sekolah juga banyak orang. Aku juga bisa pulang sendiri kok," balas Mosa.
Mengingat begitu banyak ancaman yang bisa saja mengganggu keluarganya rasanya Andre berat kalau membiarkan Mosa keluar sendiri. Apalagi dalang dari kecelakaan mereka juga belum ditemukan. Andre takut kalau masih mengawasi keluarganya dan bisa saja mencelakai keluarganya lagi.
"Mungkin lain kali, ya? Nanti kalau di kantor agak senggang, aku akan antar kamu, tetapi tidak senin besok. Nggak apa-apa, kan?"
Raut wajah Mosa berubah kecewa. "Ya sudah, nggak apa-apa," sahutnya.
"Aku nggak tega saja kalau melepas kamu sendirian. Aku harap kamu mengerti itu, ya?" Andre mencoba memberikan pengertian.