"Baiklah, sekali lagi maafkan diriku dan juga terima kasih banyak atas bantuanmu, Tuan Kazayn."
"Tidak perlu sungkan, Nona Ana. Jangan mengucapkan maaf dan terima kasih berulang kali. Dan ingat untuk gunakan tangga lain yang kondisinya masih baik lain kali. Jangan membahayakan dirimu sendiri. Kalau begitu, aku pamit dulu. Sampai jumpa." Kazayn segera pergi meninggalkan Ana yang masih terpaku dengan pesona dirinya.
Tak lama berselang Ana pun segera tersadar dari lamunannya kembali dan mengutuk dirinya karena berpikiran yang tidak-tidak beberapa saat yang lalu. "Apa yang sedang kamu pikirkan, Ana?" desis Ana pelan pada dirinya sendiri. Ana kemudian mengatur ritme jantung dan napasnya yang masih tidak beraturan sebelum akhirnya menoleh ke arah tangga yang sudah rusak. Ana segera mengambil tangga itu dan membawanya ke ruang tempat penyimpanan barang bekas dan barang rusak terdekat.