アプリをダウンロード
42.85% Be myself / Chapter 3: Chapter 3

章 3: Chapter 3

Kringgggg ...

Bel pulang berbunyi diseluruh penjuru sekolah yang membuat semua murid bersorak senang karena akhirnya sekolah selesai.

Kayla membereskan barang-barangnya kedalam tasnya setelah mendengar bel berbunyi. Dia hari ini akan mengerjakan tugasnya bersama Rara yang satu kelompok dengannya. Sebelum Rara izin untuk keruang osis tadi, dia memberitahu Kayla untuk menyusulnya setelah bel pulang berbunyi.

"Kalian pulang duluan aja. Gua mau kerkom sejarah dulu sama Rara" ucap Kayla pada Reny dan Cerriva yang memperhatikan dia sedari tadi

"Bener nih? Lo ga mau ditungguin aja? Sekalian gua kerkom disini juga sama Cerriva" ucap Reny

"Beneran. Lo berdua pulang aja kerkom nya di rumah Cerriva aja, nanti kalo gua udah selesai gua nyusul deh" ucap Kayla

"Lo beneran ga apa-apa nih sendiri?" Tanya Cerriva tidak yakin meninggalkan Kayla sendiri

"Ya elah gua udah gede kali, bisa sendiri kok. Nanti gua pulang naik grab aja" jawab Kayla meyakinkan keduanya

"Gua ngeri kalo Lo malah diculik sama mas-mas grab nya"

"Cieee Cerriva khawatir sampe segitunya sama gua" goda Kayla menaik turunkan kedua alisnya

"Dih apaan dah pede banget. Gua takut aja nanti malah gua disalahin sama orang tua Lo kalau Lo ilang disini. Mereka udah nitip Lo ke gua" ucap Cerriva dengan malasnya yang membuat Kayla cemberut

"Hahaha jelek banget Lo cemberut gitu. Udah ah yuk balik Cer. Dia kemarin aja bisa sendiri naik grab kesekolah waktu kita tinggalin" ucap Reny sambil menggendong tasnya

"Iya gua bisa sendiri. Udah sana pergi hus hus" usir Kayla sambil mendorong kedua temannya itu

"Yeee gak usah dorong-dorongan dong. Ya udah Lo hati-hati ya, kita duluan" ucap Cerriva sambil melambaikan tangannya

Setelah kedua temannya keluar, Kayla pun mengambil buku dimejanya dan berjalan keluar menuju ruangan OSIS tempat janjiannya bersama jihyo untuk kerja kelompok.

Kayla memperhatikan sekolah yang masih terlihat sedikit sepi karena sudah jam pulang sekolah. Tapi masih ada juga beberapa murid yang masih berada disekolah untuk ekskul.

Beberapa langkah lagi menuju pintu ruang OSIS, Kayla dikagetkan dengan keluarnya seseorang dari ruang osis. Kayla memperhatikan murid itu sepertinya dia familiar.

"Ah" gumamnya saat ia teringat bahwa itu adalah seseorang yang membuatnya kesal beberapa hari yang lalu

Kayla tiba-tiba saja mengalihkan pandangannya dengan cepat saat mata mereka beradu pandang. Dalam hati ia berharap kalau Reyhan langsung akan pergi dan dia bisa masuk kedalam ruangan OSIS. Namun harapan itu tidak terkabul Karen Reyhan masih diam didepan pintu sambil menatap ke arahnya.

Kayla menghela nafas lalu menatap balik Reyhan.

"Ngapain Lo liat-liat gua terus?" Tanya Kayla dengan judes

Kayla menaikan sebelah alisnya lalu memiringkan kepalanya sedikit.

"Bukannya Lo yang dari tadi ngeliatin gua terus?" Tanya Reyhan dengan suara dinginnya. Kayla langsung gelagaban karena merasa tertangkap basah sudah menatap Reyhan

"Apa-apaan sih. Gua tadi itu ga sengaja tau! Ga usah kepedean deh" ucap Kayla dengan cepat

"Lo bisa minggir ga dari situ? Gua mau masuk ke ruang osis!"lanjut Kayla yang sudah tidak tahan dengan tatapan dingin Reyhan

"Lo ngusir gua?"

"Iya! Kenapa emangnya?" Ucap Kayla Dengan lantang yang membuat Reyhan sedikit terkejut. karena selama ini tidak ada yang berani berbicara seperti itu padanya.

Tanpa berkata apapun tiba-tiba Reyhan berjalan mendekati Kayla. Kayla yang melihat itu langsung merasa takut, ia teringat dengan perkataan Cerriva dan Reny soal jangan berurusan dengan keluarga Reyhan apalagi dengan Reyhan langsung.

'Mampus deh gua' batinnya mengeratkan genggaman dibuku yang dibawanya

"M-mau apa Lo?" Tanya Kayla yang sedikit gelagapan karena Reyhan yang semakin dekat

"Lo anak baru itu ya?" Tanya Reyhan dengan tatapan dingin yang menusuk

Kayla sempat terdiam saat merasakan bau rokok yang tercium dari Reyhan saat posisinya dekat seperti ini.

Reyhan memiringkan kepalanya sedikit lalu tersenyum miring.

"Diam berarti iya bukan?"

Kayla menghela nafas panjang lalu dengan berani menatap mata Reyhan.

"Iya gua anak baru, kenapa hah?" Tanya Kayla dengan nyolot

"Lo beruntung karena Lo anak baru dan mood gua yang sedikit bagus. Kalau ga, Lo udah abis sekarang" ucap Reyhan penuh penekanan yang membuat Kayla sedikit takut tapi dia berusaha untuk tidak memperlihatkannya

"Abisin aja gua sekarang! Gua gak takut sama Lo !!" Tantang Kayla lagi yang membuat raut wajah Reyhan berubah

"Lo ga tau siapa gua?"

"Gua tau Lo siapa ! Reyhan Gabriel anak pemilik sekolah yang sok berkuasa dan suka membuat onar disekolah" potong Kayla yang membuat mata Reyhan langsung menatapnya tajam dan tangannya terkepal dengan keras

"Lo-"

"KAYLA !!!"

Reyhan langsung mengalihkan pandangannya saat mendengar suara familiar yang memanggil Kayla. Wajahnya langsung berubah datar dan menjauh dari kayla. Reyhan memasukkan kedua tangannya kedalam saku Hoodienya lalu pergi meninggalkan Kayla yang terdiam setelah mendengar bisikan Reyhan.

"Gua lepas Lo sekarang tapi jika sekali lagi kita ketemu, Lo bakal berurusan sama gua"

Reyhan menatap dingin Doni yang melihatnya dengan tatapan penuh kebencian saat mereka berpapasan. Dani mengalihkan pandangannya kearah Kayla yang terlihat melamun.

"Kayla ! Lo ga apa-apa "

Kayla langsung tersadar dari lamunannya dan melihat Doni didepannya yang terlihat panik.

"Ahh gua ga kenapa-kenapa kok Don" jawab Kayla berubah tersenyum menenangkan Doni

"Beneran? Dia ngomong apaan sama Lo?" Tanya Doni yang masih terlihat panik

"Cuman nanya kalau gua anak baru itu bukan"

"Serius? Dia ga ngancem apa-apa kan?" Kayla tertawa

"Ga kok, ngapain juga dia ngancem kita kan ga saling kenal" ucap Kayla berbohong

Doni masih terlihat tidak percaya dan berusaha bertanya lagi namun Kayla dengan cepat memotongnya.

"Mau ke Rara juga kan? Ayo bareng aja" ucap Kayla menarik tangan Doni ke dalam ruang OSIS saat melihat Doni membawa sebuah proposal ditangannya

Akhirnya Doni pun pasrah ditarik oleh Kayla dan tidak bertanya lagi tentang kejadian tadi.

••••••••

Reyhan berjalan dengan tatapan yang lurus ke depan dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.

"Anak baru ya hmmm" gumam Reyhan mengingat kejadian tadi. Sejujurnya dia sedikit terkejut melihat sikap berani milik Kayla namun dia mengerti mengapa dia seperti itu karena pasti Kayla belum tau tentang dirinya

"Menarik" ucapnya tersenyum miring menunggu saat sifat Kayla akan berubah menjadi tak berani lagi kepadanya ketika tau siapa dia.

Setelah sampai diparkiran Reyhan mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya lalu mengambil satu.

"Oyyy"

Reyhan menolehkan kepalanya saat rokok ditangannya diambil oleh seseorang. Rendy cengengesan lalu menyalakan rokoknya dan menghisapnya.

"Apa yang diomongin sama Rara?" Tanya Risma yang berada disebelahnya

"Biasa, urusan kemarin" jawab Reyhan yang kembali menyimpan rokok dan korek gasnya. Dia menjadi tidak mood untuk merokok

"Han, si Risma mau bikin kue hari ini. Kita kerumah dia yuk" ajak Marvel yang membuat Risma disampingnya mengangguk bersemangat

"Lo lagi ga ada urusan kan?" Tanya Risma berharap menatap Reyhan

Reyhan terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya yang membuat Risma senang.

"Jadi Lo mau ikut kerumah gua kan?" Tanya Risma

"Iya. Ya udah ayo" ucap Reyhan yang naik ke motornya dan memakainya

"Gua neb-"

"Lo bareng Marvel" ucap Reyhan pada Risma yang langsung melajukan motornya. Risma lagi-lagi ditolak oleh Reyhan yang membuatnya sedih

"Aw sakit" ucap Marvel berpura-pura seperti tertusuk di dadanya. Risma memutar bola matanya malas lalu menarik tas Marvel

"Berisik Lo. Ayo balik" ketus Risma

"Iya tuan putri" patuh Marvel yang menurut saja ditarik oleh risma

•••••

Motor Yamaha R25 berwarna biru terlihat memasuki sebuah rumah megah. Satpam yang membukakan pintu terlihat membungkukkan badannya saat motor itu melewatinya. Motor tadi berhenti disamping mobil BMW berwarna hitam yang terparkir didepan pintu rumah.

Reyhan memperhatikan mobil yang sangat familiar itu lalu menghela nafas panjang. Dia dengan perlahan membuka helm full face nya sambil terlihat meringis sakit karena ternyata mukanya yang terhiaskan oleh lebam dan juga luka-luka seperti habis bertengkar. Saat setelah pulang dari rumah Risma tadi sore, tiba-tiba saja dia dan Marvel dicegat oleh beberapa murid dari sekolah lain. Yang membuat mereka harus melawan nya. Dia memperhatikan wajahnya di spionnya lalu meringis sakit saat dia tanpa sadar menekan luka diwajahnya.

"Luka baru lagi" gumamnya

Dia pun turun dari motornya lalu masuk kedalam rumahnya yang langsung disambut oleh pelayan rumahnya.

"Malam den Reyhan" Reyhan menganggukan kepalanya sekilas lalu berjalan memasuki rumahnya

"Reyhan Gabriel !!"

Reyhan menghela nafas malas mendengar suara panggilan dari seseorang yang dia sangat kenali. Reyhan berhenti melangkah dan membalikkan badannya menghadap sang ayah Yang sudah terlihat sangat ramah.

"Bagus ya kamu pulang malam lagi dengan luka baru diwajah kamu. Mau jadi apa kamu hah? Malu-maluin keluarga aja"

Reyhan hanya diam menatap kearah lain tanpa berniat merespon ucapan sang ayah. Reyhan melirik kearah belakangnya saat mendengar suara langkah kaki menuruni tangga.

"Mau sampai kapan kamu jadi anak berandalan kayak gini hah!!! Setiap hari sekolah melaporkan semua kelakuan kamu yang diluar batas itu!" Bentak ayah Reyhan sambil melemparkan kertas-kertas yang dia pegang sedari tadi

Reyhan melihat kertas-kertas yang berisikan tentang kelakuannya disekolah maupun diluar sekolah.

"Kamu kapan berhenti untuk selalu berurusan dengan polisi hah? Ini sudah yang ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir"

Reyhan tersenyum miring lalu menatap sang ayah dengan tatapan dingin dan datarnya.

"Kenapa aku harus berhenti dari ini semua? Bukannya ayah akan selalu membersihkan namaku dan menghilangkan catatan kriminal aku dipolisi"

PLAKKKK !!!

"Anak tidak tau malu !! Sudah tak terhitung berapa banyak yang saya lakukan untuk membersihkan nama kamu dan ini jawaban kamu hah!?"

Reyhan memejamkan matanya saat merasakan rasa perih yang terasa di pipi kanannya. Luka wajahnya yang masih baru itu harus merasakan tamparan keras yang membuatnya semakin lebam dan berdarah. Reyhan tangannya terkepal sangat kuat.

"Om" seru seseorang berusaha menghentikan emosi Ayah Reyhan yang terlihat semakin tersulut

"Rara ! Mulai sekarang hukum sesuai aturan jika dia berulah disekolah. Kalau bisa berikan hukuman yang berat dari biasanya agar dia tau diri !!" Ucap ayah Reyhan dengan tegas kepada Rara yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran antara ayah dan anak.

Ayah Reyhan langsung pergi masuk kedalam ruang kerjanya tanpa menunggu jawaban dari Rara ataupun Reyhan. Rara yang melihat ayah Reyhan yang pergi langsung menghampiri Reyhan yang masih terdiam dengan kepalan tangan dikedua sisi badannya.

Reyhan menghentakkan tangan Rara yang memegang lengannya lalu tanpa berkata apapun dia kembali berjalan menuju pintu.

"Han Lo mau kemana? Ini udah malem dan luka Lo harus diobatin" ucap Rara mengejar Reyhan yang sudah keluar rumah dan menaiki motornya lagi

"Ga usah sok peduli" ucap Reyhan dengan dingin sambil memakai helmnya

"Gua peduli sama Lo Reyhan !! Lo sepupu gua" ucap Rara

Reyhan tertawa sinis lalu menatap Rara dengan tatapan dinginnya.

"Gua ga butuh kepedulian Lo" Setelah mengucapkan kalimat itu Reyhan langsung pergi dari sana, meninggalkan Rara yang mematung dengan tatapan sedihnya

'Maafin gua han' batin Rara


next chapter
Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C3
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン