"Yayaya saya bisa mengerti. Darren itu teman kuliah saya. Dan, saya tahu istrinya baru melahirkan." Ucap Steve yang matanya sesekali menatap Lusy yang terus menundukkan wajahnya.
Pertemuan siang ini yang dikamuflase dengan acara makan siang berlangsung sangat lama menurut Lusy. Ingin rasanya dia pergi dari tempat ini dan menikmati makan siang di tempat lain. Semua makanan yang ada di hadapannya tidak disentuh sama sekali. Bibirnya beberapa kali tertangkap Steve mengerut tanda perempuan itu menahan lapar yang sejak pagi memang belum sempat diisi.
"Kalau begitu, pertemuan kali ini saya akhiri. Saya percaya dengan kinerja tim Darren. Kalau begitu, kami pergi lebih dahulu." Steve dan anak buahnya langsung berdiri dan beranjak meninggalkan tempat pertemuan. Lusy beserta bosnya dan Dion langsung berdiri memberi hormat.
"Aaaahh perutku," Lusy langsung duduk melorot ke bawah sambil memegang perutnya.
"Kamu kenapa?" Bos Lusy bingung dengan apa yang terjadi pada sekretarisnya itu.