"Dengan tidak mengurangi rasa hormat,saya tidak bisa menerima lamaran ini..." Ucap Oliv sebelum pergi meninggalkan pertemuan dua keluarga itu.
Oliv tak menyangka jika dihari minggunya yang tenang ini,ia akan kedatangan tamu yang sangat tidak ia harapkan.
Kenangan buruk dimasa lalu kini berputar putar dikepalanya.Hal yang paling ingin ia lupakan kini seakan menjadi sangat jelas tergambar dipikirannya.
. . . .
Sedangkan diruang tamu,ruangan yang tadi Oliv tinggalkan begitu saja.Masih ada keluarga yang berbincang,meneruskan obrolan yang ternyata berakhir tak menyenangkan.
''Kalo begitu kami permisi ya mbak,maaf sudah mengganggu...''Pamit seorang ibu yang merupakan pihak dari laki laki.
''Harusnya saya yang minta maaf bu,maaf atas sikap Oliv yang mungkin menyakiti perasaan ibu dan keluarga...''seorang wanita yang lebih muda menyampaikan rasa bersalahnya.
''Kalo gitu kami permisi ya mbak...''pamit ibu itu benar benar meninggalkan rumah sederhana dari gadis yang menjadi pilihan sang anak.
''Bapak sama ibu duluan aja.Aku masih mau disini...''ucap sang anak yang rupanya masih ingin berusaha.
''Udahlah Bay,kita pulang saja...''ucap sang ayah yang terlihat kesal.
''Gak,ada yang harus bicarakan dengan Oliv sebentar.Aku janji gak bakal buat onar kok....''Bayu tau apa yang ayahnya khawatirkan,mengingat dirinya yang mudah terpancing emosi.
''Saya bisa bicara dengan Oliv sebentar saja,bisakan tante....''ijin Bayu pada tante Desi,tantenya Oliv.
''Ya masuklah,kamarnya ada dikamar belakang...''tante Desi mengijinkan Bayu untuk menemui sang ponakan karena ia pikir pasti ada hal yang perlu dijelaskan.
''Kalo gitu permisi tante...''ucap Bayu ramah sebelum ia masuk kedalam menuju kamar Oliv.
Tok...tokk...tokk..
Bayu mengetuk pintu kamar Oliv perlahan,ia sengaja tak bersuara agar Oliv tak tau jika itu dirinya dan menganggap ia adalah tantenya.
''Ya tan,masuk aja....''terdengar suara dari balik pintu kamar dengan suara khas orang yang tengah menangis.
''Apa mereka sudah pulang tante.....''tanya Oliv tanpa menoleh terlebih dahulu siapa yang memasuki kamarnya.
''Maaf jika aku sudah membuat tante malu,tapi aku tak mau menikah dengan dia tante aku gak mau....''adu Oliv dengan terus menelungkupkan wajahnya keatas bantal.
Sedangkan Bayu yang sedari tadi hanya berdiri kini mulai mendekat dan duduk ditepian ranjang disamping sang wanita pujaan.
Bayu mencoba mengelus lembut rambut Oliv yang tergerai panjang.Ia tak mengeluarkan sepatah katapun,sebab bisa berada sedekat ini dengan wanita pujaannya itu sudah menjadi hal yang paling membahagiakan untuknya saat ini.
Bayu tau reaksi Oliv akan seperti apa jika ia tahu bila yang kini ada disisinya itu dia,bukan tantenya.
''Dari sekian banyak laki laki didunia ini,kenapa harus dia tante.kenapa harus dia...''tangisan Oliv terdengar semakin menjadi jadi. Walaupun suara tangisnya diredam oleh bantal tapi Bayu tau jika Oliv tengah menangis hebat dari tubuhnya yang bergetar hebat.
''Maaf....''kata itulah yang terus menggema dihati Bayu.Kata kata yang tak biisa ucapkan dan utarakan.
Sedangkan dibalik pintu sana ada sang tante yang tengah mengintip dan menguping apa yang terjadi didalam kamar sana.
''Tan,aku harus pergi dari sini secepatnya...''Oliv mulai menghentikan tangisnya dan mulai mengangkat klepalanya dari sang bantal.
''Akhhh,PERGI SANA PERGI ....NGAPAIN KAMU DISISNI....''teriak Oliv begitu tau jika yang berada disisinya bukanlah sang tante melainkan orang yang sangat tidak ingin ia temui.
Oliv menjauh dari posisinya,ia melemparkan benda apa saja yang bisa ia raih untuk mengusir Bayu pergi dari kamarnya.Dia terlihat sangat marah dan ketakutan.
''Ada apa Oliv....''sang tante langsung berlari kekamar begitu mendengar teriakan Oliv dari dalam.
''Usir orang itu dari sini tante,usir....''teriak Oliv dengan menunjuk nunjuk Bayu.
''Bayu tolong ya,kamu keluar dulu....''pinta tante Desi.
Bayu yang tak mempunyai pilihan lain akhirnya menurut.Melihat tatapan kebencian rasa ketakutan dari Oliv membuatnya sadar jika perjuangan cintanya masih sangat panjang.Mungkin bisa saja tak mempunyai jalan.
''Aku ingi dia pergi tante...''ucap Oliv dengan penuh ketakutan,dia kini duduk meringkuk di pojokan dengan memeluk kedua kakinya erat.
Sang tantebyang memng tak tau apapun,merasa cemas.Memangnya Bayu pernah melakukan perbuatan apa sampai Oliv begitu marah.Itulah segelintir pertanyaan yang terus menghantui pikiran tante Desi.
''Gak papa sayang,jangan takut dia udah pergi kok...''tante Desi menghampiri Oliv dan memeluknya erat.
Tanta Desi tak mampu berkata kata ataupun berkomentar,sebab ia tak tau apa duduk permasalahan diantara dua insan itu.Jadi yang bisa Desi lakukan hanya memeluk keponakannya erat memberi rasa aman untukknya.
Setelah kurang lebih satu jam Oliv menangis akhirnya ia pun tertidur,ia tertidur didalam pelukan tantenya.Tante yang sudah membesarkannya sedarii kecil.
Oliv merupakan anak yatim piatu,ibu dan ayahnya meninggal pasca mengalami kecelakaan mobil diusia Oliv yang baru menginjak 10 tahun.Semenjak itu OLiv diasuh oleh Desi tantenya,adik satu satunya dari almarhumah ibunya.Sedangkan ayahnya merupakan anak tunggal dari sebuah keluarga berada.
Keluarga dari ayah Oliv tak mau bertanggung jawab membesarkan Oliv dengan alasan,Oliv itu anak perempuan.Mungkin jika Oliv anak laki laki,keluarga ayahnya akan menerima dengan alasan bisa menjadikan Oliv penerus perusahaan yang mereka miliki.Ya karena Oliv itu anak perempuan menurut mereka anak perempuan tak pantas mewarisi sebuah perusahaan.
Novel ini aku update selingan,karena jujur aku gak bisa ngerjain dua novel sekaligus