"Akhirnya kau kembali," ucap Shouki menyambut kedatangan Leony dengan raut wajah bahagia. Ia langsung menghampiri Leony yang dibawa masuk oleh orang suruhan Shouki.
Leony tak mempedulikan Shouki, ia tak mengucapkan seoata kata pun di hadapan Shouki. Bahkan saat Shouki meraih tangan mungilnya, ia langsung menepis kasar tangan Shouki. Ia takkan pernah terima bila bukan tangan Abare yang menggenggam mesra tangannya.
"Sayang wajahmu merah. Ada bekas luka. Astaga kamu kenapa sampai bisa seperti ini?" tanya Shouki khawatir. Ia mencoba melihat lebih saksama wajha Leony, namun ia didorong menjauh oleh gadis itu.
Leony tidak ingin Shouki menyentuh wajahnya. Ia tidak mau. Sangat-sangat tidak mau. Ia hanya ingin Abare yang membelai pipinya, mencubitnya gemas, dan menciumnya.
Shouki tak marah, ia tidak marah atas penolakan Leony. Walau orang tua Shouki nampak tersinggung dengan cara Leony menolak perhatian Shouki.