Shouki tak tega melihat Leony yang menderita akibat rasa mual itu. Ia kemudian langsung meletakkan susu yang ia bawakan itu, kemudian mengelus dan memijit tengkuk Leony secara perlahan. Ia berharap agar itu dapat meredakan rasa mual Leony.
"Jangan! aku tidak mau dipegang-pegang!" seru Leony menolak sentuhan Shouki.
"Tapi aku ingin membantu mu meredakan pusing, oh! atau kau ingin minum air hangat? atau bagaimana?" tanya Shouki.
"Aku ingin sendiri!" seru Leony. Ia semakin sebal sekarang, ia terus menepis tangan Shouki dan juga mendorong tubuh lelaki itu untuk menjauh darinya.
Shouki yang sudah kehabisan akal kini berdiri dan memandangi Leony. Gadis itu kembali menyembunyikan diri di balik selimut.
Namun ada sesuatu yang mulai disadari oleh Leony.