Beberapa jepretan sempat ditangkap oleh kamera ponsel Abare. Dengan sebuah senyuman kecil yang tertera di wajah tampan itu, tangan Abare mengetikkan sebuah pesan yang ia sisipkan pada sebuah foto yang hendak ia kirim pada Leony.
"Aku tahu kau juga merindukan tempat ini, tapi kau pasti tidak diperbolehkan oleh si sialan itu. Setidaknya ini bisa sedikit melepas kerinduan mu."
Dan sebuah sentuhan pada layar ponsel tersebut membuat foto beserta kalimat yang ia tuliskan itu terkirim pada Leony.
Duduk termenung, menatap indahnya malam dalam kesunyian yang melanda mungkin akan menjadi kegiatan favorit Abare setelah ini. Sebab tak ada lagi kata rumah yang indah baginya setelah ia tinggal satu atap bersama Momo.
Abare tak ingin pulang. Kekesalannya selalu bangkit ketika tahu, bahwa sosok gadis yang menyambutnya ketika ia membuka pintu rumah itu bukanlah Leony. Ia selalu merasa menyesal saat menginjakkan kakinya di rumah itu. Lalu timbullah amarahnya lagi.