Kepalanya terasa begitu sakit membuat Marisa terbangun dari tidurnya. Bergulat kecil di atas kasur, Marisa mengangkat tubuhnya untuk bangun dari kasur namun seluruh tubuhnya terasa begitu berat.
Apa dia demam? Seingatnya semalam dia masih asik membaca novel dan memang tidur agak larut namun dia tidak merasakan ada yang salah dengan tubuhnya. Sambil memegangi kepalanya, Marisa bersusah payah untuk duduk di atas kasur.
Baru ketika dia sudah duduk Marisa menyadari kalau kepalanya diperban dan dia tidak berada di kamarnya. "Ini dimana?" gumam Marisa dengan suara serak dan kesulitan berbicara.
Tenggorokannya terasa begitu kering membutnya harus mengeluarkan tenaga untuk mengucapkan kalimat pendek itu. Melihat isi ruangan, Marisa takjub.
Ruangan ini bahkan lebih besar dari kamar yang dia sewa. Bahkan ruangan ini bisa dibilang hampir setengah dari besar rumah orangtua Marisa.
Belum lagi interior yang digunakan dan hiasan-hiasan itu, Marisa yakin kalau harganya tidaklah murah dilihat dari kualitasnya. Jadi, pertanyaannya, dimana dia dan kenapa dia bisa berada disini?
Masih bingung dengan semua ini, Marisa melihat buku diari terletak di nakas sebelah kasurnya. Baru saja dia menyentuh buku itu, sederet ingatan muncul dan membanjiri kepalanya.
Ingatan itu masuk satu per satu dan bertubi-tubi membuat kepala Marisa terasa penuh. "Ah!" Marisa mengerang kesakitan. Ingatan itu terus berlanjut dan berakhir ketika 'dirinya' jatuh dari tangga.
Dari ingatan itu, Marisa tahu, dia baru saja memasuki tubuh orang lain dan transmigrasi seperti yang diceritakan novel-novel kesukaannya. Pemilik tubuh ini memiliki nama yang sama dengannya, Marisa Kinan, hanya sampai situ.
Disini namanya aalah Marisa Kinan Putri maka pemilik tubuh ini bernama Marisa Kinan Darmadji. Seorang putri dari pemilik perusahaan properti besar di kota Jati.
'Marisa' hidup dengan baik, semuanya terpenuhi hanya saja, Lukman Prasetyo Darmadji, Ayahnya itu sering melakukan kekerasan padanya dan juga kembaran laki-lakinya, Mario Keenan Darmadji. Jika Mario mendapatkan kekerasan fisik maka 'Marisa' mendapat kekerasan verbal.
Semua itu Lukman lakukan tanpa sepengetahuan istrinya, Alisa Mutiara Darmadji. Meski mendapatkan kasih sayang penuh dari Alisa, si kembar selalu merasa tertekan karena perlakuan Lukman dan membuat mereka selalu bergantung pada satu sama lain.
Seperti kejadian jatuhnya 'Marisa', dia sedang memohon kepada ayahnya agar mengirim dia juga keluar negeri seperti Mario. Selama liburan ini, Mario dikirim keluar negeri sebagai pengalaman tambahan dan juga karena nilainya bagus.
'Marisa' yang memiliki nilai rata-rata jelas tidak bisa ikut dan merasa cemas jika harus di rumah sendirian. Itu yang membuatnya memohon kepada Lukman untuk berbicara kepada pihak sekolah agar 'Marisa' juga bisa ikut belajar keluar negeri seperti Mario.
Sayangnya walau sudah memohon dan bersujud, Lukman tidak luluh kepada permintaan Marisa dan malah mencaci maki 'Marisa' yang membuatnya semakin panik dan takut. Lukman yang sudah malas meladeni Marisa, memilih pergi.
Masih ingin memohon kepada Lukman, 'Marisa' mengejar Lukman yang sudah masuk ke dalam mobil. Saat itulah Marisa yang terburu-buru jatuh dari tangga dan membuatnya tidak sadarkan diri hingga sekarang.
Marisa menghela napas panjang. Dia merasa prihatin kepada 'Marisa'. Dikehidupan Marisa yang sebelumnya, dia adalah seorang guru menengah atas, dan mengajar anak-anak seumur 'Marisa'. Melihat bagaimana anak-anak muda itu diperlakukan membuat hati Marisa sakit.
Mereka adalah penerus bangsa tapi diperlakukan dengan sembarangan dan tidak dididik dengan baik bahkan oleh keluarga mereka sendiri.
Tunggu sebentar, nama dan cerita ini, kenapa tidak asing?
Memiringkan kepalanya dan berusaha keras mengingat dimana dia pernah mendengarnya, Marisa berpikir keras. "AH!" jeritnya lalu menepuk dahinya. Ini cerita yang dia baca semalam.
Judul novelnya adalah 'Keluarga Artifisial' yang menceritakan Lukman, pemeran antagonis yang berusaha membalas dendam kepada Tuan Besar Darmadji yang sudah menggusur rumahnya saat kecil dulu. Dia berusaha keras untuk tumbuh menjadi lelaki yang bisa bersanding dengan putrinya, Alisa.
Cerita dimulai dari keseharian pagi keluarga Darmadji. Sarapan pagi bersama, lalu Alisa mengantar kepergian Lukman untuk berangkat kerja yang disusul si kembar berangkat sekolah dengan supir. Setelahnya Alisa pergi ke butik miliknya dan bekerja seperti biasa.
Namun ketika akan menutup toko, Alisa mendapatkan sebuah surat yang menyatakan keberadaan putrinya yang hilang bertahun-tahun lalu. Segera saja Alisa membawa putrinya, Diana Kasih, ke rumah keluarga Darmadji dan menjelaskan semuanya kepada si kembar.
Alisa menjelaskan kalau sebelum menikah dengan ayah mereka, Alisa mempunyai keluarga lain dan memiliki anak yang hilang tepat setelah dilahirkan. Ini juga dibuktikan dengan tes DNA.
Terkejut mendapat tambahan keluarga baru secara tiba-tiba, si kembar tentunya tidak menerima Diana dengan mudah.
Mereka merasa Diana merusak pemandangan dan mengganggu keluarga mereka. Apalagi, si kembar merasa yang mereka miliki hanya kasih sayang Alisa, sekarang Diana yang berstatus anak kandung Alisa datang membuat mereka sadar kalau si kembar bukanlah anak kandung Alisa dan mereka tidak punya ibu.
Jika mengingat ceritanya lagi, Marisa tahu kalau Diana bukanlah anak kandung Alisa. Anak kandung Alisa itu sebenarnya 'Marisa'. Lukman benar-benar tidak ingin ada anak keluarga Darmadji hidup.
Jadi dia menukar 'Marisa' dan Diana, menyatakan kalau 'Marisa' adalah kembaran Mario agar nantinya jika Diana masuk dalam kehidupan mereka, 'Marisa' akan membenci Diana karena Lukman dengan sengaja membuat 'Marisa' sesat sejak kecil.
'Marisa' yang perhatian ibunya direnggut benar-benar kacau. Dia jadi sering mabuk-mabukan, menindas siapapun yang lebih rendah darinya dan bahkan merencanakan pembunuhan kepada Diana. Semua itu terjadi saat 'Marisa' baru semester pertama di bangku kuliah dan itu menjadi titik balik cerita.
Alisa diberitahukan oleh seseorang misterius mengenai rencana Lukman dan juga apa saja yang sudah Lukman lakukan. Saat itulah Alisa tahu siapa putri kandungnya tapi 'Marisa' sudah meninggal saat itu.
Demi membalaskan semua perbuatan Lukman kepada 'Marisa', Alisa terus berpura-pura untuk menjadi ibu yang baik bagi Diana namun menyusun rencana untuk menjerat Lukman ke dalam penjara.
Jika dilihat dari ingatan 'Marisa' dan juga ceritanya, sekarang ini dia sedang berada di akhir kelas dua dan semester depan dia sudah kelas tiga, berarti waktu hidupnya hanya tinggal satu tahun lagi???!!!!
Halo, Filothea disini! Ini adalah cerita pertamaku hehehe....mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan ya! Lalu untuk membedakan antara Marisa dengan yang di novel aku akan selalu mengutip 'Marisa' yang di novel agar tidak membingungkan! Selamat membaca~