"Semua karyawan mengeluhkan sikap, Rissa. Bagaimana kalau kita pecat dia saja, sayang?"
Amira tampak menghembus nafas berat yang dia buang secara perlahan. Ditatapnya suami tercinta dengan tatapan penuh arti. "Itu juga yang sedang aku fikirkan, sayang. Nail – Melda juga mengeluhkan tentang sikapnya yang manja dan sama sekali tidak professional di dalam bekerja. Setiap harinya dia hanya mencipta masalah."
Louis - Amira masih saja terlibat ke dalam perbincangan serius. Sementara itu, tanpa keduanya tahu perbincangan demi perbincangan telah didengarkan oleh Rissa yang dengan lancang memasuki ruangan CEO. Bahkan sang sekretaris yang mencoba menghentikannya telah dihadiahi dengan tamparan keras.
"Oh, jadi begitu ya. Kalian sudah merencanakan untuk memecatku," ucapnya beriringan dengan suara tepuk tangan.
Louis - Amira langsung dibuat tersentak sehingga menolehkan wajahnya dengan segera. "Rissa … "
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar supaya cerita ini lebih baik lagi. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!