アプリをダウンロード
18.3% ADAKAH AKU DI HATIMU / Chapter 26: SEBUAH LAMARAN YANG MENGEJUTKAN

章 26: SEBUAH LAMARAN YANG MENGEJUTKAN

hampir sebulan Ayunda tinggal di Vila itu. ia merasa sangat aman di tempat tuan El, walaupun mereka baru saja bertemu tapi Ayunda bisa melihat bahwa tuan El adalah pria yang baik. walaupun akhir-akhir ini mereka jarang bertemu, karena tuan El sibuk di kantor. tapi tuan El tetap perhatian pada Ayunda.

Ayunda ingin memiliki waktu yang tepat untuk bicara dengan tuan El. ia ingin memberitahukan bahwa ia ingin pulang ke keluarganya. Ayunda tahu, bahwa mereka pasti panik. terlebih lagi pak Danuarta yang merupakan suaminya.

***

malam pun tiba. Ayunda menunggu kepulangan tuan El, ia duduk di ruang tamu sambil menonton TV.

waktu menunjukkan pukul 11 malam,namun tuan El tidak kunjung pulang.

"apa dia lembur hari ini?"gumam Ayunda.

"sudahlah, besok saja aku bicara padanya."

Ayunda mutuskan untuk kembali ke kamarnya. namun langkahnya terhenti saat mendengar suara mobil.

"Itu pasti tuan El," Ayunda berbalik dan berjalan menuju pintu untuk menyambut kepulangan tuan El.

Pelayan membukakan pintu untuk tuan El. Ayunda bejalan ingin menghampiri tuan El, namun langkahnya terhenti saat melihat raut wajah tuan El yang begitu kusut.

"wah..,dia terlihat begitu kelelahan." batin Ayunda.

"Mengapa kau belum tidur?" tanya tuan El saat melihat Ayunda yang sedang berdiri tidak jauh dari pintu masuk.

"saya belum mengantuk, selain itu saya sedang menunggu tuan." ucap Ayunda.

"Menungguku?" tanya Tuan El yang terlihat bingung.

Ayunda pun menganggukkan kepalanya.

"Baiklah,mari kita bicara di ruang tamu." ucap Tuan El yang berjalan lebih dulu. tuan El pun meminta seorang pelayan untuk menyimpan teh dan juga kopi hangat untuk mereka berdua.

Tuan El duduk di sofa sambil melonggarkan dasinya. sementara Ayunda duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan tuan El.

Ayunda begitu gugup, ia tidak tahu harus mulai dari mana.

"HM..,tuan. sebelumnya, saya ucapkan terima kasih banyak atas bantuan tuan selama ini. saya tidak tahu, bagaimana cara membalas kebaikan tuan." ucap Ayunda sambil menundukkan kepalanya dengan menggenggam kedua tangannya.

"Menikahlah denganku," ucap tuan El. namun ajakan itu terdengar cukup menekan dan dingin.

sontak saja Ayunda terkejut lalu mengangkat kepalanya melihat kearah tuan El.

saat itu, tuan El menatap Ayunda dengan senyum tipis di wajahnya.

Ayunda pun ikut tersenyum, hanya itu yang bisa memecahkan kekonyolan dan ungkapan yang tidak masuk akal menurut Ayunda. ia berpikir bahwa dirinya mungkin salah dengar, itu hanya sebuah ilusi dan pikirannya yang sedang kacau saat ini.

"Apakah kau mempunyai kekasih?"tanya tuan El yang membuat Ayunda kembali terkejut.

"Apa?! ini bukan ilusi ataupun aku yang telingaku yang bermasalah."batin Ayunda.

"kekasih?" tanya balik Ayunda pada tuan El dengan raut wajah yang masih bingung dengan situasi saat itu.

tuan El pun menganggukkan kepalanya.

"apakah ini nyata?!"gumam Ayunda sambil menatap tuan El.

"Mengapa kau hanya diam saja? apakah aku terlalu lancang karena menanyakan hal pribadi seperti itu?"

ucapan tuan El semakin membuat Ayunda bingung dan tertekan.

"Bukan seperti itu tuan," ucap Ayunda sambil menggoyang/melambaikan kedua tangannya.

"Atau kau telah berkeluarga?"ucap Tuan El. Ayunda lebih terkejut lagi mendengar hal itu dari tuan El.

"sebenarnya, sangat sulit untuk saya bicara akan hal ini. saya tidak memiliki kekasih, sedangkan untuk keluarga? saya...," ucapan Ayunda terhenti. ia berpikir sejenak tentang apa yang akan ia katakan pada tuan El. bahwa ia telah menikahi pria yang berumur 60 tahun untuk melunasi hutannya. akankah tuan El percaya dan tidak berpikir yang aneh-aneh tengang dirinya? Ayunda tidak ingin memiliki kesan yang buruk pada tuan El, intinya ia tidak ingin tuan El salah paham akan dirinya.

"Jika kau tidak memiliki kekasih, kau bisa memikirkan ucapan ku barusan. aku akan memberimu waktu," ucap tuan El. ia pun segera berdiri dari tempat duduknya untuk pergi ke kamar.

"jika tidak ada lagi yang ingin kau sampaikan, aku ingin istirahat."ucap tuan El.

"Tidak,tuan. tuan bisa kembali untuk istirahat. maaf karena menggangu waktu istirahat tuan,"ucap Ayunda yang telah berdiri lalu menunduk kepalanya.

"Kau tidak perlu sungkan padaku," ucap tuan El,lalu pergi ke kamarnya.

Ayunda dapat melihat wajah lelah tuan El.

"Padahal, aku belum sempat mengatakan apapun.hm..., sebaiknya aku coba lagi besok. aku akan meminta ijin untuk kembali ke Indonesia,lalu mengurus surat perceraian dengan tuan Danuarta. dengan begitu aku bisa menjawab lamaran dari tuan El." ucap Ayunda dengan penuh semangat.

kali ini ia bertekad untuk hidup dan berjuang demi masa depan dan orang yang ia cintai yaitu Tuan El.

Tuan El meminta para pelayan untuk tidak menggangu dirinya. ia berdiri di depan jendela kamarnya sambil melihat kearah luar jendela. wajahnya begitu datar serta tatapan yang begitu tajam. semua itu dapat menggambarkan suasana hatinya yang sedang buruk.

"Harus ku apakan wanita itu?!" ucap tuan El.

beberapa saat kemudian. Ia menghela nafas panjang.

Hatinya bergejolak di antara banyaknya pilihan.

Ia harus maju dan tidak bisa mundur. hanya itu yang dapat ia lakukan untuk saat ini.

semua semakin kacau dan tidak terkendali.

masalah perusahaan pun semakin membuat kepalanya sakit. semua tidak berjalan lancar, setelah kepergian sang kakek tercinta.

Keesokan harinya. Ayunda bangun lebih pagi untuk bisa bertemu dengan tuan El. namun sayangnya, tuan El meninggalkan rumah pada subuh pagi. itu yang di sampaikan oleh seorang pelayan.

"Apakah ada masalah dengan pekerjaannya?"batin Ayunda yang sedang khawatir.

Ayunda merasa pengap hanya berada di dalam vila dan di luar vila saja. ia tidak di perbolehkan pergi keluar dari vila. walaupun Ayunda merasa ia seperti di kurung di dalam vila itu. tapi Ayunda masih tetap berpikir baik terhadap tuan El. pasti tuan El melakukan semua ini demi kebaikan Ayunda.

"Bisakah, aku bicara dengan tuan El lewat telepon?"tanya Ayunda pada kepala pelayan.

"Maaf nona,tapi ini masih jam kerja. takutnya, nona akan mengganggu tuan bekerja." ucap kepala pelayan.

Ayunda sangat sedih mendengar perkataan kepala pelayan tersebut. sejak ia datang vila ini, seakan semua mata memandang tidak senang padanya, Teruma kepala pelayan Jang.

Ayunda hanya ingin meminta ijin pada Tuan El untuk dapat keluar dari vila ini untuk jalan-jalan melihat keindahan kota itu. namun semua ruang geraknya di batasi. kemanapun ia pergi selalu di ikuti dan di awasi. walaupun tidak nyaman,Ayunda selalu berusaha tenang dan sabar. Kini in memikirkan lamaran tuan El untuknya. walaupun sedikit mendadak,tapi ia merasa senang akan lamaran itu.

Ayunda hendak pulang ke Indonesia dan mengajukan surat perceraian pada pak Danuarta. memaksa pak Danuarta untuk menceraikan dirinya, setelah itu ia akan kembali lagi ke negara H untuk bertemu dengan Tuan El dan mengiyakan lamaran tuan El. lagi pula Ayunda yakin bahwa tuan El memilki perasaan yang sama dengannya. tuan El pasti akan menerima masa lalunya yang pernah menikah,tapi ia masih gadis dan tidak pernah di sentuh oleh pak Danuarta. sebab itulah, dirinya begitu yakin untuk bersama dengan tuan El memulai hidup yang bahagia.


next chapter
Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C26
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン