Wei Ruo menatap Wei Jinyi dan tertawa, sementara Wei Jinyi tampak agak tak berdaya.
Sudah larut, dan menurut adat, seharusnya dia tidak berada di halaman Wei Ruo yang sudah berusia tiga belas tahun.
"Kakak, jangan terlalu kaku soal ini. Kita sudah sering melihatnya," kata Wei Ruo sambil tersenyum.
Wei Jinyi melihat meja penuh dengan makanan dan minuman yang Wei Ruo persiapkan. Ekspresinya sedikit tak berdaya, tapi matanya penuh kasih sayang.
"Kakak, diam sebentar ya," kata Wei Ruo.
Wei Jinyi tidak tahu apa yang akan dilakukan Wei Ruo, tapi dia tetap diam seperti yang diinstruksikan.
Wei Ruo berjalan mendekati dan menendang pohon di sebelahnya.
Salju yang menumpuk di pohon itu jatuh dengan keras, mendarat di tubuh Wei Jinyi.
Wei Ruo menonton dan tertawa di sampingnya.
Wei Jinyi awalnya kaget, tapi setelah sadar, dia menatap Wei Ruo yang tertawa terbahak-bahak dengan mata yang tajam.
Xiaobei dan Xiumei sama-sama terdiam sejenak sebelum ikut tertawa.