"Zayne," Rose memanggil namanya seperti yang ia inginkan. Dia menempelkan tangannya di wajah Zayne.
Dia membuatnya merasa sangat dicintai.
"Zayne," dia tersenyum saat mengulangi namanya. Jika Zayne sangat suka mendengar namanya dipanggil olehnya, maka dia dengan senang hati akan mengulanginya berulang kali.
Rose menikmati mengucapkannya sebanyak Zayne menikmati mendengarnya. Dia tertawa saat Zayne dengan nakal menggigit tepat di atas payudara kanannya. Rasa lelah yang dirasakan sebelumnya cepat menghilang. Dia ingin memeluknya dan tak pernah melepaskannya.
Rose juga ingin malam itu tak pernah berakhir. Dia menikmati saat hanya mereka berdua dan ingin tetap seperti itu sedikit lebih lama.
"Aduh," Rose merintih.