Ratu itu tertawa. "Dia pasti akan terlihat mirip denganmu jika dia seumuranmu. Wajahnya sangat mirip."
Jasmine tersenyum.
Dia merasa senang karena kehadirannya bisa membuat Ratu tersenyum.
"Yah, kecuali bekas lukaku." Jasmine terkekeh.
"Kecuali bekas lukamu." Ratu itu tertawa. "Benar sekali. Apa yang terjadi di sana?"
Jasmine menyentuh sisi kepalanya yang berbekas luka. "Saya tidak tahu, saya lahir dengan itu."
"Menarik." Ratu itu berkata sambil memeriksa bekas luka. Dia menghela nafas lagi. "Kamu sangat mirip dengan Scarlett. Dia baik seperti kamu dan dia suka melukis. Aku belum pernah melihat siapa pun yang melukis seperti dia. Itu adalah bakat alami."
Jasmine tersenyum. "Mungkin saya bisa melukis lebih baik lagi."
"Mungkin kamu bisa." Ratu itu berkata.
Pintu terbuka dan kemudian Sang Raja masuk.
Jasmine mulai gemetar karena takut.
"Sayang, kamu kembali." Ratu itu berkata. "Kamu pergi cukup lama."
Dia mendekatinya dan mencium pipinya dengan lembut.