William Cole menggelengkan kepalanya dengan senyuman, "Tidak ada maksud lain, hanya saja aku merasa kalian cukup kasihan. Sementara orang lain menikmati AC, merasakan buah-buahan, mungkin bahkan bercengkerama dengan wanita-wanita cantik."
"Dan kalian? Kalian terjebak menjaga jalan menuju sebuah kota, tanpa gaji yang pasti."
"Dan setelah menjaga jalur ini dengan tulus dan sungguh-sungguh, kalian mungkin masih dituduh mengabaikan tanggung jawab kalian."
Setelah mendengar kata-kata William Cole, ekspresi wajah penjaga berubah serentak.
"Sialan, bro, kau benar!" seru seorang pria, membuang rokoknya ke tanah dan menginjaknya dua kali.
"Benar sekali! Kita hanya membuang-buang waktu di sini, kontribusi kita tak ada artinya dibandingkan dengan pekerja kantor yang nyaman itu. Kita semua warga Kota Suci, lima generasi ke belakang, nenek moyang kita membangun kota ini bersama-sama. Mengapa mereka yang menikmati hasilnya sedangkan kita di sini terkena cuaca?"