Saat ini, Han Yun tampak seperti anak kecil yang baru saja mencicipi permen. Dia mengusap tangannya dan berkata dengan wajah merah, "Sebenarnya... Pak Ye, bisa saya tanya... Siapa nama seniornya itu? Jika tidak nyaman, lupakan saja."
Ye Chen mengerjai matanya. Dia tidak langsung menjawab tetapi pertama-tama bertanya pendapat Xue Qiye. Ketika dia mendapat jawaban, Ye Chen menyampaikan satu kata, "Xue."
Setelah mendengar kata itu, Han Yun terdiam dalam lamunan.
Sepuluh detik kemudian, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan matanya membesar dan nafasnya memburu.
Itu karena hanya ada satu orang dengan nama belakang Xue di antara kelompok ahli itu...
Xue Qiye!
Xue Qiye masih hidup!
Kala itu, Han Yun sangat mengagumi ahli perkasa ini, yang bisa menekan gunung hanya dengan melambaikan tangannya. Xue Qiye bisa dibilang legenda yang masih hidup.
Han Yun bahkan merasa sedikit beruntung. Untungnya, sikapnya tadi tidak terlalu buruk.