Selama perjalanan pulang dari kantor Andre, Mosa merasa murung. Ia memikirkan perkataan Bos Andre. Beban yang diberikan kepada suaminya cukup besar. Dan justru dirinya merasa senang akan berangkat ke Belanda.
Sepanjang perjalanan Mosa hanya diam. Beberapa kali Andre melirik dari kaca spion. Andre tetap membiarkan Mosa dalam diamnya.
Mosa sampai tidak menyadari jika Andre mengantar Mosa ke rumah ibunya.
"Loh, kok kemari?" tanya Mosa setelah turun dari motornya.
"Iya. Kamu di sini saja dulu, daripada kamu sendirian di rumah. Nanti kalau aku pulang aku jemput kamu," jawab Andre.
"Dre, kamu beneran mau berangkat untuk mengambil beasiswa itu?'' tanya Mosa.
Andre tahu jika Mosa menyimpan pertanyaan. Dan menunggu waktu yang tepat untuk menjawab.
"Kita masuk dulu sebentar, yuk!" ajak Andre.
Di teras rumah Mosa, Andre mengajak Mosa untuk duduk.
"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu? Kamu kan mendukung aku untuk berangkat. Jadi aku mantap untuk berangkat," jawab Andre.