Satria mulai mengisahkan saat-saat dia mulai masuk SMA hingga saat ini, bahkan dengan lancar dia menyebutkan siapa saja nama-nama siswa yang pernah membully dirinya dia ikut menjelaskannya dengan postur tubuh dan wajah mereka semua. Alexa hanya bisa mendengarkannya sembari beberapa kali dia menghela nafas dalam, dia tidak menyangka jika masa SMA Satria begitu kelam. Sekarang dia paham dengan sikap Satria yang kadang aneh, dia juga paham kenapa tatapan Satria lebih sering terlihat kosong.
"Di usianya yang masih muda aku kagum dia masih bisa hidup dengan guncangan dan siksaan seperti itu. Di sisi lain kemampuan berpikirnya memang semakin tajam. Tapi mental, pola pikir dan perasaannya tampaknya memang sudah terganggu. Dia bahkan saat ini bisa menceritakan kisahnya tanpa ekspresi apapun, dia seolah-olah hidup tanpa jiwa dan perasaan," batin Alexa.
"Begitulah kehidupanku di sekolah. Tapi untuk masa laluku lebih dari itu aku tidak mau menceritakannya," pungkas Satria.