アプリをダウンロード
8.57% Berawal dari SMA / Chapter 3: Dia Lagi

章 3: Dia Lagi

"yang akan mewakili sekolah kita untuk olimpiade matematika adalah Rafly" ucap kepala sekolah sambil menunjuk Rafly dengan bangganya.

Rania yang berdiri di sana hanya menganggukan kepala sambil berusaha untuk tersenyum menerima semua kenyataan ini. Rania selalu saja merasa terkalahkan dan itu akan membuat ayahnya semakin marah besar padanya.

"Rania, jangan kecewa ya? Nilai kamu juga sangat baik. Tapi ibu tetep harus memilih yang terbaik dari yang lebih baik. Semangat belajar terus yah" ucap Kepala sekolah sambil mengelus kepala Rania lembut.

"iya,Bu. Kalau begitu saya istirahat dulu, Bu" ucap Rania kemudian keluar dari ruangan itu.

Ada rasa kecewa dimana Rania selalu menjadi nomor dua dan selalu berada di bawah Rafly. Sejak kelas 10, Rafly lah yang selalu menjadi perwakilan sekolah apabila ada perlombaan akademik dan Rania hanya sebagai saingan Rafly yang tak akan pernah bisa mengalahkannya.

Saat sedang berjalan menuju kantin,tiba-tiba ada yang memanggil Rania dari belakang. Ia pun segera menoleh.

"lo mau ke kantin, Ran? Bareng kita aja" ajak Rasti, salah seorang teman kelasnya, sementara salah seorangnya lagi yang bernama Nadia hanya menganggukan kepala menyetujui

Karena tak ada alasan untuk menolak, Rania pun ikut dengan Rasti dan Nadia menuju kantin.

Hari yang panas membuat kantin favorit di sekolah itu ramai karena semua murid berada di sana. Tak ada satu pun bangku yang kosong. Tadinya Rania ingin kembali saja ke kelas, namun tiba-tiba salah seorang cowok mengajak mereka untuk duduk bersama mereka. Rania tak tahu siapa mereka, namun Rasti dan Nadia dengan sangat girangnya menarik tangan Rania menuju ke bangku itu. Dan alangkah terkejutnya ia ketika salah seorang dari mereka adalah cowok tengil yang membantunya kemarin. Tadinya ia ingin pergi, namun Rasti dan Nadia menahannya sehingga membuat Rania dengan terpaksa harus duduk dan makan bersama cowok tengil yang ada di hadapannya kini.

"dia siapa, Ras? "tanya salah seorang cowok yang nametag bernama Aldo

"iya, bidadari sekolah kan? " tanya yang lain yang bernama Aryo. Sementara Ali hanya tersenyum licik sambil melihat Rania sedari tadi.

Rania tak tahu apa yang ada dipikiran Ali. Dan ia pun hanya memandang Ali judes.

"iya, dia ini si Bidadari Sekolah. Gimana cantik kan? " ledek Nadia pada Aryo yang notaben nya ia adalah pacarnya.

"ehh enggak-enggak" Aryo menarik kembali kata-katanya seakan tahu apa yang dipikirkan pacarnya itu.

Seperti merencanakan sesuatu, Rasti, Nadia, Aldo, dan Aryo kompak untuk pergi ke toilet dan meninggalkan Rania dan Ali berdua di bangku itu. Rania sangat kesal kala itu, dan ia berniat untuk pergi, namun Ali menghentikannya.

"abisin dulu makanan lo" ucap Ali yang masih dengan senyuman penuh rencana

Tanpa menjawab, Rania mengeluarkan sesuatu di dalam saku nya dan mengeluarkan lima butir permen yang ia sita kemarin dan belum sempat ia berikan pada Ali.

"nihh. Gue balikin " ucap Rania kemudian

"gak usah. Buat lo aja" jawab Ali masih tersenyum pada Rania

"lo kenapa sih sedari tadi senyam-senyum terus? Ada yang lucu yah dari gue?" tanya Rania mengusap-usap rambutnya dan melihat-lihat bajunya takut ada sesuatu yang menempel yang membuat Ali terus tersenyum padanya.

"enggak. Lo cantik " jawab Ali yang sontak membuat Rania melebarkan matanya heran.

Rania pun menyentuh kening Ali untuk memastikan apakah ia sedang sakit. "lo lagi sakit? Kesambet apaan sih lo?" tanya Rania heran

"lo tuh jadi cewek gak tahu terima kasih ya. Kemaren gue tolongin malah ngatain gue cowok tengil, sekarang gue muji lo malah nanyain gue kesambet apa. Aneh lo" jawab Ali heran juga

"ya abis lo juga yang aneh. Baru nyadar lo kalau gue cantik" Rania sedikit menyombongkan dirinya dengan mengibaskan rambutnya ke belakang.

"iyah. Gue baru nyadar. Kenapa? " ucap Ali penuh penekanan karena kesal dan Rania pun hanya tersenyum puas.

Di tengah percakapan itu, tiba-tiba kantin yang tadinya ramai hening seketika. Seorang cowok berkulit putih, tinggi, dan wajah cool nya itu berhasil membuat perhatian semua pengunjung kantin. Cowok berdarah bule yang dikenal sangat berprestasi dan ketua osis di sekolah itu tiba-tiba menghampiri bangku Rania sehingga membuatnya bingung karena tak tahu harus melakukan apa saat menjadi pusat perhatian semua orang.

"gue mau ngomong sama lo" ucap Rafly kemudian

Semua orang di sana cukup kaget mendengar ucapan Rafly.

Apa dia cemburu?

Mereka pacaran?

Benar-benar pasangan yang sempurna

Aku sangat iri

Kenapa bukan aku saja

Begitulah kira-kira semua orang yang bertanya-tanya tentang kejadian itu. Rania sekilas melihat ekspresi Ali dengan wajah malasnya menyuruh Rania untuk pergi dengan lirikan matanya. Tanpa berpikir panjang,Rania pun segera pergi dan Rafly pun segera mengikutinya.

"ada apa? " tanya Rania dengan malasnya ketika ia dan Rafly telah sampai di koridor sekolah yang cukup sepi

"lo marah sama gue? "tanya Rafly

"enggak" jawab Rania singkat. Walaupun sebenarnya ia sedikit kesal karena lomba itu ditambah dengan hal tadi.

"gue minta maaf, gue gak bermaksud---"

"gak papa. Gue duluan. " Rania memotong perkataan Rafly dan pergi begitu saja.

.

.

.

.

.

.

.

Ali Ardian, seorang anak geng motor yang sukanya kebut-kebutan, tawuran, dan dikenal sebagai anak berandal itu kini sedang mengendarai motor hitam kesayangannya dengan santai tak seperti biasanya. Perjalanan nya begitu damai hari ini. Alunan musik di headseat nya mengalun dengan merdu mengiringi jalannya. Melewati tukang beca, tukang nasi goreng, dan melewati beberapa angkot di depannya. Semuanya begitu sempurna bagai adegan di sebuah film romantis. Sampai tangannya dengan refleks mengerem motor hitam itu untuk terhenti karena di depannya ada sebuah pemandangan menarik.

"kenapa motor lo? " tanya Ali dengan senyum bahagianya kala melihat Rania yang sedang mendorong motir matic nya.

"kenapa sih lo lagi lo lagi yang nongol? Gak ada cowok lain apa? " tanya Rania heran

Ali mengangkat bahunya. "lo mau gue bantuin gak? " tanya Ali kemudian

"gak usah" tolak Rania

"yakin? Bengkel masih jauh loh. Gue cuma nawarin lo sekali dan gak ada kesempatan kedua "

Rania sedikit berpikir. Ada rasa gengsi dan malu di raut wajahnya namun apa daya ia memang membutuhkan pertolongan Ali kali ini.

"ya udah deh" jawab Rania dengan malasnya

"ya udah deh apa?" tanya Ali pura-pura tak mengerti

"bantuin gue"

"kok minta bantuan gitu sih? Yang ramah dong, yang cantik, dan yang sopan"

"ihh lo nyebelin yah"

"ya udah kalau gak mau" Ali berpura-pura akan menaiki motornya. Dan seperti dugaannya, Rania pasti akan menahannya. Ali pun hanya tersenyum puas.

Rania menarik napas nya dalam-dalam. "Ali, bantuin gue yah. Plisssss----" pinta Rania dengan sikap yang dibuat semanis mungkin

"gimana yah? Enggak deh" jawab Ali tersenyum jahil. Seketika satu pukulan pun mendarat di bahu Ali karena membuat Rania kesal.

"dasar cowok tengil. " ucap Rania kesal sementara Ali tertawa terbahak-bahak karena merasa telah berhasil menjahili Rania. Lalu setelah itu, Ali membuka ponselnya dan menghubungi seseorang.

"cepet naik" ucap Ali setelah menutup teleponnya

"lahh terus motor gue? " tanya Rania bingung

"gue udah telepon temen gue. Nanti dia bakal bawa motor lo ke bengkel nya. Sekalian lo simpen aja kunci motornya" jawab Ali

Rania hanya melihat Ali dengan tatapan tak percaya. Dan Ali tahu itu.

"lo tenang aja kali. Gue gak bakal nyuri motor lo. Jangan suka suudzon jadi orang" ucap Ali

"ya darimana gue tahu kalau lo gak kayak gitu? " tanya Rania

"ya terserah. Kalau lo gak mau juga gak papa"

Rania berpikir sejenak apa yang harus ia lakukan. Ia melihat di sekitar jalan yang sepi dan sama sekali tak ada kendaraan yang lewat. Dengan sangat terpaksa, Rania pun menuruti perkataan Ali.

"awas ya. Kalau motor gue ilang, lo yang tanggung jawab" ancam Rania sambil memakai helm yang diberikan Ali

"lo tenang aja. Lagian juga siapa yang mau nyuri motor yang modelannya kayak begini"

"enak aja"

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya!!


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C3
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン