Kreysa yang memandangi Mikhael seketika membasuh wajahnya sendiri.
"Maafin aku, Mikhael. Aku sebenernya nggak mau tengkar sama kamu, sungguh. Tapi, gara-gara kejadian kemarin kita berdua jadi tengkar," ucap Kreysa sembari mengusap wajahnya sendiri. Mikhael yang berdiri di hadapan Kreysa seketika menggelengkan kepalanya pelan. Di sana, ia memeluk Kreysa dengan erat. Mereka tak ingin melewatkan hari itu.
"Kreysa, kita baikan, ya. Aku enggak mau tengkar lagi sama kamu," ucap Mikhael dengan pelan. Kreysa menganggukkan kepalanya pelan. "Iya, aku juga nggak mau tengkar sama kamu lagi, Mikhael. Sudah cukup buatku," ucapnya pelan. Kreysa tersenyum dan melepaskan pelukan remaja itu. Mikhael yang berdiri di hadapannya seketika tersenyum dan mengelu kepala Kreysa.