Satu jam kemudian, acara yang mereka tunggu akhirnya di mulai juga. Seorang lelaki muda yang berdiri di atas panggung kecil mulai bersuara, memberitahu mereka yang ada di ruangan ini jika acara akan dimulai dengan beberapa ucapan dari penyelenggara lomba. Setelah itu, sepuluh besar pemenang lomba dipanggil satu persatu untuk menyampaikan pendapat mereka terhadap perlombaan game online ini. Tentu Kei harus naik ke atas panggung dan berbicara di depan banyak orang. Seika sampai terharu melihat anak kandungnya mampu membuat dirinya bangga. Tak hanya Seika, sebagai ayah sambung, Haru juga teramat bangga dengan apa yang Kei lakukan.
Kei menyampaikan beberapa perkataan yang sudah ia siapkan selama beberapa hari. Banyak hal yang ia katakan terkait perasaannya menjadi salah satu juara perlombaan. Setelah beberapa patah kata diucapkan, dia kembali ke barisan bersama para juara lainnya untuk bergiliran memberikan pendapat mereka.
Acara selanjutnya setelah pendapat para juara selesai diucapkan adalah pemberian hadiah sebagai simbol. Walau hadiah besar telah mereka terima di rumah masing-masing, di tempat ini juga penyelenggara telah menyiapkan hadiah lainnya berupa kaos, topi dan tropi berukuran sedikit lebih besar dan terbuat dari kaca. Tropi yang mereka terima di sini sangat berbeda dengan tropi yang dikirimkan ke rumah.
Setelah tropi diterima, mereka semua mengadakan sesi foto bersama pihak-pihak yang terlibat. Acara hiburan berlanjut ketika acara utama selesai. Kei kembali duduk bersama keluarganya. Haru dan Seika bergiliran memeluk Kei. Mereka berdua sangat bangga dengan apa yang sekarang Kei raih. Tak hanya mereka, Kaori dan Misaki turut senang melihat Kei yang saat ini tengah memegang hadiah pemberian pihak penyelenggara acara tadi. Tentu kata selamat pun terucapkan dari bibir mereka dengan raut wajah yang teramat senang.
Ketika sore tiba, acara hari ini pun selesai. Semua tamu yang datang sudah diperbolehkan untuk meninggalkan tempat acara dan beristirahat di kamar hotel masing-masing. Begitupun dengan Kei dan keluarganya, mereka berlima kembali ke kamar hotel dan beristirahat. Memang kegiatan yang mereka lakukan tidak banyak, hanya saja Kei sendiri merasa lelah melewati hari yang penuh dengan ketegangan ini. Baginya, ini adalah kali pertama bisa berbicara di depan banyak orang. Sebelum naik ke atas panggung, kegelisahan dan ketakutan dirasakannya. Akan tetapi, setelah melewati itu semua dengan sangat baik, Kei mulai bisa bernapas lega dan tersenyum gembira. Dia bangga dengan dirinya sendiri yang sudah mulai memberanikan diri berdiri dan berbicara di depan orang-orang yang tak dikenalnya.
Kei dan keluarga harus kembali ke rumah setelah pagi tiba. Persiapan sudah dilakukan sejak malam, maka dari itu, ketika selesai sarapan mereka segera pergi meninggalkan hotel. Sebelumnya mereka juga berpamitan dengan pihak Landmark Tower dan juga pihak penyelenggara lomba.
Mereka kembali ke rumah tentunya dengan diantar oleh supir yang sama ketika saat mereka datang ke Yokohama. Supir tersebut benar-benar mengantarkan mereka hingga tiba di rumah. Setelah mengantarkan mereka, ia harus kembali ke Yokohama demi untuk mengantarkan tamu lainnya. Sementara Kei dan keluarganya sudah memasuki rumah dan membenahi pakaian mereka yang ada di dalam tas. Namun disaat bersamaan, Haru mendapatkan panggilan telepon dari Kenzo yang mengharuskan dirinya kembali ke kantor karena keadaan darurat yang terjadi di sana. Mau tidak mau, walaupun dia lelah, dia harus tetap pergi ke tempat bekerja.
***
Saat ini, Haru bekerja sebagai seorang akuntan sebuah perusahaan yang tidak terlalu terkenal, bukan perusahaan yang besar pula. Haru selalu berusaha untuk tidak melakukan kesalahan sedikitpun, karena bagi seorang akuntan, satu kesalahan kecil akan berimbas kepada semua keuangan yang ada di perusahaan. Tentu dia tidak ingin perusahaan ini kacau karenanya. Namun ia baru saja mendapatkan kabar dari Kenzo jika keuangan di perusahaan tiba-tiba saja mengalami kekacauan. Sekarang Haru harus menyelesaikannya karena dialah yang bertanggung jawab dalam hal keuangan.
Atasannya menyalahkan hal tersebut kepada Haru, ia dinilai tidak telaten dalam mengurus keuangan. Haru sendiri sudah bekerja di perusahaan ini sejak tiga tahun lalu, belum pernah ia melakukan kesalahan yang berakibat fatal seperti ini. Tentu dia terkejut, bahkan kebingungan harus melakukan apa. Terlebih atasannya selalu meminta dia untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera.
Sebelum Haru meminta cuti untuk pergi ke Yokohama bersama keluarganya, ia sempat diminta untuk membuat sebuah laporan keuangan bulan ini. Ia telah melakukannya dengan baik, juga telah melakukan beberapa pemeriksaan agar tidak salah mencatat laporan. Akan tetapi, hasil laporan yang Haru buat sangat berbeda dengan fakta fisiknya. Beberapa catatan transaksi yang ia lihat ternyata hilang entah kemana. Ia mencari di beberapa berkas fisik dan juga file di laptop, namun beberapa transaksi tersebut menghilang dan tidak ketemu. Bahkan laporan keuangannya sedikit berbeda dengan yang ia berikan kepada atasannya. Ia menjelaskan dengan rinci apa yang telah ia lakukan untuk membuat laporan tersebut, namun atasannya yang keras kepala tidak mempercayai apa yang Haru katakan. Ia menuduh Haru telah melakukan kesalahan ini dengan sengaja untuk merusak perusahaannya. Tentu Haru segera mengelak bahkan bersumpah jika ia tidak berniat untuk melakukan hal tersebut.
Haru dianggap telah melakukan penyalahgunaan jabatan perihal masalah yang terjadi. Ia dituduh telah korupsi karena memanipulasi data keuangan. Kini ia telah dibawa oleh beberapa polisi dan harus menanggung ganti rugi yang tidak sedikit bagi perusahaan. Kabar itu terdengar hingga telinga Seika. Wanita itu mendapatkan sebuah telepon dari seorang polisi jika suaminya telah menjadi seorang tersangka kasus korupsi. Tentu Seika terkejut dan tak percaya, ia segera pergi ke kantor polisi yang disebutkan tanpa membawa anak-anak.
Di sana ia mendapatkan berbagai penjelasan kenapa suaminya bisa ditahan. Bukti kuat terus mengarah kepada Haru hingga suami Seika tersebut tidak bisa mengelak walaupun Haru tidak melakukannya. CCTV yang ada di dalam perusahaan tidak menunjukkan keanehan apapun, semuanya tetap mengarah kepada Haru. Seika hanya bisa menangis mendengar hal tersebut. Ia tidak menyangka jika Haru akan mengalami hal sulit seperti ini. Tak sedikitpun ia menyalahkan Haru karena ia sangat yakin sang suami tidak akan pernah melakukan hal kotor seperti sekarang karena menurutnya, Haru adalah lelaki yang sangat jujur.
Di sisi lain, seorang lelaki nampak tersenyum sinis melihat rekan kerjanya masuk bui. Ia telah berhasil mengelabui atasan dan berhasil pula memanipulasi data keuangan yang telah dibuat Haru. Alasannya, ia hanya tidak suka melihat Haru yang selalu mendapatkan pujian dan jabatan tinggi yang diberikan atasan. Setelah ini, ia berharap jika dirinya akan menjadi seorang akuntan pengganti Haru. Semua rencana yang telah disusun selama satu bulan rupanya berjalan lancar dan membuatnya tersenyum senang.
***
Bersambung...
[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]
Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.