Haru merasa lega setelah mendengar jawaban yang Seika berikan. Ia mengira jika istrinya itu sudah sangat mempercayai semua ucapan bohongnya. Tentu ia terpaksa membohongi wanita yang dia cintai karena satu alasan, hanya tak ingin Seika melihat dokumen milik Kaori dan Misaki. Maka dari itu, ia berusaha sebisa mungkin agar Seika tak melihatnya.
Di tengah Haru melamun, tiba-tiba saja Seika memanggil namanya. Haru segera tersadar dan bertanya, "Ada apa?"
"Bukankah ada sesuatu yang ingin kau katakan kepada Kaori dan Misaki?" tanya Seika. Bukannya membalas, Haru malah mengerutkan kening, tanda tak mengerti dengan pertanyaan yang Seika katakan.
Melihat raut wajah kebingungan yang ditunjukkan Haru, akhirnya Seika berbisik. "Tentang sekolah," katanya.
Haru baru teringat, ia harus memberitahu Kaori dan Misaki jika mereka berdua telah resmi menjadi seorang siswa baru dan akan mulai sekolah di minggu depan. Haru pun menganggukkan kepala sembari menatap ke arah Seika. Lalu pandangannya beralih kepada Kaori dan Misaki yang tengah menatapnya sedari tadi. Kemudian dia memberitahu mereka berdua tentang sekolah tersebut. Tentu saja Kaori dan Misaki kegirangan, hal yang sama dirasakan oleh Kei. Dia tidak menyangka jika orang tuanya akan memasukkan Kaori di sekolah yang sama.
Haru dan Seika sama-sama tersenyum senang melihat bagaimana tanggapan yang Kaori dan Misaki berikan ketika mereka memberitahu tentang sekolah. Setelah memberitahu tentang sekolah kepada kedua anak perempuan itu, mereka segera menyiapkan peralatan yang dibutuhkan pada keesokan harinya. Seika mengajak anak-anak pergi ke sebuah toko yang menjual peralatan sekolah dan di sana ia membelikan peralatan yang dibutuhkan oleh Kaori dan Misaki. Sedangkan Kei, dia sudah lama mempersiapkan kebutuhannya sendiri.
Satu minggu berlalu, hari yang ditunggu Kaori dan Misaki tiba. Seika membuatkan tiga buah bekal untuk anak-anaknya, tak lupa ia juga menyiapkan tiga botol minum. Tentu dia mempersiapkan menu bekal yang sehat untuk mereka. Setelah persiapan selesai, dia membantu Misaki merapikan pakaian shougakkou-nya yang terlihat sedikit kebesaran. Sedangkan Kaori, ia sudah bersiap sedari pagi. Kini ia tengah memakan sebuah roti selai coklat bersama Kei di depannya. Sementara itu Haru sedang mempersiapkan mobil untuk digunakan pergi ke sekolah bersama. Hari ini sengaja ia libur karena ingin mengantar anak-anaknya di hari pertama sekolah.
"Misaki-chan sudah siap untuk berangkat sekolah," ujar Seika sembari menatap ke arah Misaki yang terus tersenyum.
"Um. Ittekimasu!" ucap Misaki sembari mengangkat tangan kanannya dengan begitu tinggi. Ittekimasu merupakan ucapan ketika hendak meninggalkan rumah. Mereka semua belum benar-benar akan pergi ke sekolah, apa yang diucapkan Misaki barusan hanyalah sebuah candaan. Seika tertawa geli melihat tingkah lucu yang Misaki tunjukkan kepadanya. Kaori dan Kei juga ikut tersenyum melihat mereka berdua.
Setelah sarapan habis, Seika segera memerintahkan ketiga anak itu untuk segera berangkat ke sekolah. Haru juga sudah memarkirkan mobil di depan rumah. Satu persatu keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil. Kemudian Haru segera melajukan mobilnya menuju ke tempat tujuan.
Perjalanan menuju ke sekolah tidak terlalu jauh, membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit untuk tiba di sana. Haru mengantar Seika dan Misaki terlebih dahulu ke Izanami Shougakkou. Izanami Shougakkou adalah nama sekolah Misaki. Kemudian setelah mengantar mereka berdua, Haru melajukan mobil ke arah sekolah Kaori dan Kei yang bernama Izanami Chuugakkou. Kedua sekolah tersebut masuk ke dalam satu yayasan pendidikan yang sama bernama Izanami Gakuen. Tak hanya shougakkou dan chuugakkou saja, Izanami Gakuen juga memiliki youchien (TK), koutougakkou (SMA) dan daigaku (Universitas). Masing-masing gedungnya saling berpisahan, namun jaraknya tidak terlalu jauh.
Setibanya di Izanami Chuugakkou, Haru dan dua anaknya segera memasuki kawasan sekolah. Hari ini merupakan hari pertama sekolah dan akan diadakan Nyuugakushiki atau upacara penyambutan tahun ajaran baru di gymnasium. Banyak murid baru yang datang dengan didampingi orang tuanya. Hal yang sama dilakukan juga oleh Haru dan Seika, mereka membagi tugas untuk mengikuti nyuugakushiki di dua sekolah. Haru kebagian untuk mengantar Kaori dan Kei.
Haru memutuskan untuk segera pergi ke gymnasium, sedangkan Kaori dan Kei mencari kelas mereka. Ketika mereka sedang berjalan di lorong, tiba-tiba saja seseorang membuat Kei terkejut hingga hampir terjatuh. Orang itu adalah Shouta, teman kecil Kei.
"Kau membuatku terkejut," protes Kei kepada Shouta yang kini berdiri di depannya.
"Haha. Maafkan aku, Kei. Oh ya, siapa gadis ini? Apa dia kekasihmu?" tanya Shouta sembari melihat ke arah Kaori yang berdiri di samping Kei.
Kaori dan Kei sama-sama mengelak pertanyaan yang Shouta ajukan. Lalu Kei memberitahu Shouta jika Kaori hanyalah temannya saja, bukan kekasihnya. Kemudian ia memperkenalkan mereka satu sama lain. Shouta dan Kaori saling membungkukkan badan untuk perkenalan mereka. Setelah itu, Kei mengajak mereka berdua mencari ruang kelas.
Sembari berjalan mencari ruang kelas, Shouta memberikan banyak pertanyaan kepada Kaori dan Kei mengenai bagaimana mereka bisa bertemu. Kei menjelaskan jika Kaori adalah saudara dari ayah tirinya yang kini tinggal di rumah. Tentu jawaban Kei membuat Shouta terkejut dan tak percaya jika teman lelakinya itu satu rumah dengan gadis cantik yang ada di sebelahnya. Selama ini, Kei jarang berdekatan bahkan jarang berbicara dengan para gadis. Dia tahu betul jika Kei bukanlah lelaki yang mudah bergaul dengan anak perempuan. Maka dari itu, ketika melihat Kei berjalan berdampingan dengan Kaori, ia merasa keheranan. Akan tetapi, apa yang Kei jelaskan membuat dirinya mengerti jika Kei dan Kaori akan selalu bertemu bahkan berbicara jika tinggal di atap yang sama.
Tidak lama kemudian, akhirnya mereka menemukan kelas mereka. Mereka sama-sama terkejut saat tahu jika mereka ditempatkan di kelas yang sama. Tentu Kaori merasa senang bisa satu kelas dengan anak lelaki itu, hal yang sama dirasakan juga oleh Kei. Ia dan Kaori duduk saling bersebelahan, sementara Shouta duduk di depan Kei.
Mereka masuk ke dalam kelas hanya untuk menaruh tas dan memberikan tanda jika tempat itu sudah mereka isi. Kemudian mereka pergi ke gymnasium untuk mengikuti nyuugakushiki dengan khidmat. Nyuugakushiki dimulai dengan penyambutan para murid baru yang memasuki gymnasium sembari disambut dengan tepuk tangan meriah. Kemudian mereka duduk di kursi yang telah disediakan. Acara berlanjut dengan pidato dari kepala sekolah, pengenalan wali kelas dan sedikit pidato dari perwakilan siswa. Selain itu, di Izanami Chuugakkou ditambahkan sedikit hiburan yang dilakukan oleh kakak-kakak kelasnya. Mulai dari pertunjukkan drama, musik hingga tari, semua mereka lakukan demi menyambut adik kelas mereka yang baru memasuki sekolah ini. Tentu semuanya menikmati nyuugakushiki dengan perasaan yang gembira. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Izanami Shougakkou, di sana Seika dan Misaki sama-sama menikmati nyuugakushiki hingga selesai.
***
Bersambung...
[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]
Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.