"Sebelum aku mengizinkannya, aku ingin melihat foto kau dan ayah anak-anak ini," pinta Seika. Permintaan sang istri membuat Haru terkejut, ia tahu betul jika dirinya dan saudaranya yang lain memiliki wajah yang tak begitu mirip. Tentu saja ia tidak bisa menunjukkan atau membuktikan jika ia memiliki wajah yang mirip dengan ayah Misaki.
Misaki yang mengerti akan ucapan Seika pun menimpali, "Onee-chan punya foto Otou-san dengan Okaa-san."
Haru kembali dibuat terkejut dengan ucapan Misaki, ia tidak menyangka jika anak itu akan berkata demikian. Bersamaan dengan itu, Kaori datang dengan pakaian tidurnya, ia nampak mengantuk sekali. Pembicaraan yang terjadi di antara Haru dan Seika terpaksa dihentikan ketika Kaori datang.
"Maafkan aku, Seika-san. Semalam aku menyalakan alarm agar terbangun di pagi hari untuk membantumu menyiapkan sarapan, tetapi aku terlambat bangun karena di tengah malam aku terbangun," ujar Kaori tiba-tiba. Seika yang mendengar hal itu tersenyum, lalu ia mendekati Kaori dan berkata jika Kaori tak perlu repot-repot membantunya. Selain itu, ia menuntun Kaori untuk duduk di sebuah kursi meja makan samping Misaki.
Seika tak segera duduk di kursinya, ia memutuskan untuk menjemput Kei yang belum juga datang untuk sarapan. Di kesempatan sekarang, Haru segera meminta kedua anaknya untuk tak lagi membahas keluarga mereka. Ia juga meminta Kaori untuk menyembunyikan ataupun membuang foto yang ia miliki. Kaori yang tak mengerti tentu saja menanyakan alasannya. Haru hanya menjawab jika dirinya tidak mau bertengkar dengan Seika karena foto itu. Ia ingin kedua anaknya menuruti apa yang dia mau, bahkan ia memohon kepada mereka.
Kaori terdiam beberapa saat, ia juga tak mau Haru dan Seika bertengkar, tetapi di sisi lain ia berpikir jika foto keluarga itu merupakan kenangan satu-satunya yang ia miliki, tentu ia tak mau membuangnya begitu saja. Akhirnya ia berkata kepada Haru jika ia akan menyembunyikan foto itu agar Seika tak melihatnya. Haru tersenyum bangga kepada Kaori yang mau menuruti apa yang dia mau. Selain itu Haru juga berterima kasih kepada anaknya itu.
Kini pandangannya beralih kepada Misaki, perlahan ia meminta anak perempuannya untuk tidak pernah memanggilnya Otou-san lagi. Dia tidak mau Seika terus menerus mencurigainya dan menanyakan tentang keberadaan keluarganya. Ia juga meminta Misaki untuk tidak ikut campur dalam pembicaraan orang dewasa. Beberapa pertanyaan Misaki ajukan terkait apa yang Haru pinta, dengan sabar Haru menjelaskannya agar Misaki paham akan kondisi Haru sekarang ini. Kaori yang mendengar semua ucapan mereka hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala, ia tidak mau ikut dalam pembicaraan mereka.
Sementara di tempat lain, Seika mulai membangunkan Kei yang masih tertidur dengan pulas. Ia memaksa anaknya untuk segera sarapan sebelum semua makanan hangat yang dibuat tadi menjadi dingin. Kei yang masih mengantuk memaksakan diri untuk menuruti permintaan sang ibu. Namun ketika mereka berdua kembali ke ruang makan, pembicaraan yang Haru bicarakan dengan Misaki terdengar oleh mereka berdua. Seika menghentikan langkahnya, begitupun dengan Kei. Mereka berdua berusaha mendengarkan apa yang Haru katakan kepada Misaki. Pembicaraan yang terdengar oleh mereka hanyalah permintaan Haru kepada Misaki untuk tidak ikut campur pembicaraan orang dewasa saja. Lalu terdengar suara Kaori yang juga meminta sang adik untuk tidak pergi seorang diri tanpanya.
Mendengar hal yang tidak aneh, Kei memutuskan untuk berjalan lebih dulu daripada ibunya yang kini masih menguping pembicaraan Haru dengan dua anak perempuan itu. Ia tidak mau terlalu memikirkan hubungan antara Haru dengan Kaori dan Misaki. Ia sudah mendengar langsung dari Kaori jika Haru hanyalah pamannya dan ia mempercayai apa yang Kaori bilang. Maka dari itu, ia mulai membiasakan diri untuk tidak terlalu mencari tahu tentang hal tersebut.
Seika menyadari Kei yang sudah berjalan ke arah ruang makan, ia ikut menyusulnya. Kemudian mereka berdua sama-sama duduk berhadapan dengan Kaori dan Misaki. Seika segera mempersilakan mereka semua untuk memakan sarapan yang telah dibuatnya.
"Itadakimasu!" ucap mereka secara bersamaan. Itadakimasu merupakan ucapan yang dikatakan sebelum menyantap makanan.
Kaori mulai memasukkan satu sendok omurice yang dibuat Seika ke dalam mulutnya. Senyumnya mengembang saat memakan makanan tersebut. Ia berpikir, omurice buatan Seika memiliki rasa yang tidak jauh berbeda dengan yang Ayaka buatkan untuknya saat dulu. Sedangkan omurice buatan Keiko, tidak terlalu enak, terkadang asin, terkadang kurang garam. Kaori tidak pernah mau memakan omurice yang Keiko buatkan, ia lebih memilih memakan nasi putih dengan sayuran yang direbus. Padahal Keiko selalu berusaha memperbaiki masakan, tetapi Kaori tetap tidak mau makan omurice yang dibuatnya.
"Omurice buatanmu sangat enak, rasanya tidak jauh berbeda dengan omurice buatan Okaa-san," puji Kaori sembari tersenyum ke arah Seika yang duduk di hadapannya. Tentu saja Seika terkejut mendengar apa yang Kaori ucapkan. Ia tidak menyangka jika Kaori akan memuji masakannya.
"Apakah kau sangat menyukainya?" tanya Seika. Kaori menganggukkan kepala dengan semangat, lalu ia memakan omurice tersebut dengan lahap.
"Aku sangat senang jika kau menyukai masakanku, tidak seperti anakku sendiri yang terkadang tidak mau memakan apa yang ku buat," ujar Seika sembari menatap sinis Kei yang duduk di sebelahnya. Merasa jika dirinya tengah dibicarakan, Kei menoleh ke arah Seika lalu menanyakan apa maksud ucapannya itu.
Seika menjawab, "Kau selalu saja tidak memakan masakan yang ku buat, bahkan sekarang saja kau terlihat enggan memakan omurice yang Kaori bilang sangat enak ini."
Sedari tadi Kei memang terlihat tidak memakan omurice yang ada di hadapannya. Ia hanya mencicipi sedikit, lalu mengacak-acak saus tomat yang ada di atas omurice itu. Mendengar apa yang Seika ucapkan, Kei hanya menghembuskan napas dengan kesal. Ia sangat tidak suka jika ibunya berkata seperti itu di depan orang lain. Lalu dengan terpaksa, ia memakan omurice itu hanya satu sendok saja. Senyum Seika mengembang ketika ia melihat apa yang dilakukan anaknya.
"Cepat habiskan makananmu, Kei!" suruh Haru. Kei hanya diam saja sembari memakan makanannya. Kaori dan Misaki yang melihat hal itu sama-sama cekikikan, menertawai hal yang lucu bagi mereka.
Setelah sarapan habis, Haru memutuskan berpamitan kepada empat orang yang ada di rumahnya untuk segera pergi bekerja. Sementara itu, Seika mulai merapikan dapur yang berantakan dengan dibantu oleh Kaori. Sedangkan Kei pergi ke kamar dan Misaki menonton televisi.
"Apakah kau masih bersekolah, Kaori-chan?" tanya Seika di saat mereka masih membersihkan piring yang kotor.
"Aku baru saja lulus dari shougakkou," jawab Kaori. Shougakkou merupakan sekolah dasar yang ada di Jepang.
***
Bersambung...
[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]
Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.