Sore ini, Wili pergi cukup lama sekali membuat Jeni bertanya-tanya. Padahal berangkat dari rumah sudah sejak siang tapi sampai sore masih belum juga pulang.
"Mery, kok Mas Wili belum pulang ya. Sudah hampir empat jam," celetuk Jeni.
"Mungkin antriannya panjang, Non," timpal Mery berpikir positiv saja.
"Masa sih, apa selala itukah, Mery? Bukankah Mamah selalu datang ke Dokter langganannya." Sepertinya Jeni masih ragu.
"Iya sih. Coba saja Non Jeni telephone. Kan biar tidak penasaran," saran Mery.
"Iya juga." Jeni kemudian mencoba mengambil ponsel pintarnya yang terletak di atas meja di dekatnya. Ia akan segera menghubungi suaminya lewat sambungan telephone agar tidak penasaran.
"Hallo, Mas!" Jeni menyapa saat benda pipih itu ia dekatkan pada telinganya.
"Iya, Sayang. Kenapa?" Wili terdengar langsung bertanya.
"Kamu masih dimana, Mas? Kok lama sekali. Sudah sore masih belum pulang." Jeni pun segera bertanya balik.