"Iya lah, kapan coba gue mendapat tawaran job yang keren itu lagi. Bayaran sampai sepuluh juta coba. Mana sekatang gue lagi butuh duit kan."
"Memangnya job apa sih loh? Sampai bayaran sepuluh juta dalam sati hari."
"Bakar rumah, Brow. Tapi loh jangan bilang-bilang ya. Soalnya di kebakaran itu tak sengaja ada korban."
Suara perbincangan anatara dua orang pria yang berada tepat di belakang Jeremi membuatnya tiba-tiba ingat dengan kejadian Jeni beberapa bulan lalu. Rumah Jeni juga terbakar dan Jeremi menyaksikan sendiri duka adik tirinya itu saat Karin meninggal di rumah sakit.
Jeremi penasaran dengan perbincangan kedua pria di belakangnya membuatnya sedikit memutar kepala ke belakang. Ia melihat dengan kalau pemilik suara itu memang laki-laki. Mereka masih saja berbincang mengenai kebutuhan uang yang tengah mendesak mereka saat ini. Mereka seolah berharap kalau mereka akan menerima job yang dahulu, job bayaran yang kejam.