"Lelih! Tolong kamu ingat baik-baik nama mempelai laki-lakinya, Wili Handoko apa Wili Azhari?" Sindi turut bertanya pula karena ingin memastikn barang kali Lelih salah ucap.
Sementara Wili masih saja tecengang. Sepertinya raut wajahnya tak setegang tadi karena kali ini ada sedikit ke anehan dari penjelasan Lelih.
"Iya, jelas sekali kok namanya Wili Handoko. Itu nama Wili kan?" Lelih menjawab dengan malah berbalik tanya.
Wili tampak menghela nafas leganya. Sambil menggelengkan kepala seraya berkali-kali menghela nafas karena merasa lega. Wili sudah bisa menduga kalau hari ini dia akan aman.
"Ya ampun, Lelih! Nama anakku, Wili Azhari. Masa iya Wili handoko. Handoko itu nama adikku yang sudah meninggal. Kamu ini bagaimana sih!" Sindi tampak menggerutu kepada sahabatnya itu. Namun Sindi pun tak kalah leganya seperti yang dirasakan Wili.