Dua hari selepas Wili pergi. Hari ini Jeni telah membaik dari sakitnya. Luka sayatan pada pergelangan tangannya juga sudah kering dan sembuh, hanya menyisakan bekas sayatannya saja dan sudah bisa dipastikan kalau bekas luka itu tak bisa hilang dalam waktu dekat.
Jeni tak merasa badannya kaku setelah tiduran selama beberapa hari ini berniat untuk lari pagi agar tubuhnya kembali fresh.
"Mery, maukah kamu olah raga lari pagi bersama saya?" Jeni bertanya pada Mery. Dia sudah rapih dengan pakaian olah raga seadanya, sepatu olah raga dan juga handuk kecil yang menggantung di pundaknya.
Jeni sepertinya sudah bersiap dengan semangat, itu terlihat dari raut wajah dan ekspresinya.
"Olah raga kemana, Non?" Mery bertanya dengan wajah aneh.
"Ya lari keliling depan rumah saja, tak usah jauh-jauh," jawab Jeni dengan antusias.
"Tapi, Non-"
"Ah tak usah tapi-tapian. Olah raga biar sehat, Mer. Berhari-hari tiduran terus malah berasa pegal linu badan saya," paksa Jeni tak mau tahu.