Ya Jeremi yakin kalau lelaki yang berbincang di caffe malam itu adalah Wili. Jeremi juga yakin mendengar dengan jelas tentanh pembicaraan Wili kala itu. Antara rencana pernikahan dan pembalasan dendam.
Jeremi beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan dengan mondar-mandir gelisah. Ia memikirkan maksud dari ucapan Wili.
Namun, Jeremi tak bisa memutuskan apa-apa karena dia tidak mengerti dengan maksud dan tujuan Wili. Ah Jeremi hanya bisa berdo'a saja semoga semuanya akan baik-baik saja. Terlebih Jeni adalah wanita yang Jeremi cintai, ia berharap kebahagiaan menyertai kehidupan Jeni selanjutnya.
Keesokan harinya, Jeni dan Dewi mulai disibukan dengan memulai mencari wedding organizer rencana demi rencana Jeni mulai mengurusnya.