"Oke sorry, Jeni! Kamu jangan marah-marah seperti itu dong, Papah hanya ingin tahu dan memastikan saja. Ya sudah kamu lanjutkan istirahat kamu ya." Jordi mengakhiri percakapannya dengan Jeni. Dia tak mau membuat Jeni semakin marah kepadanya. Dengan datangnya Jeni ke rumah itu, tentu membuat perasaan Jordi lega karena dia bisa memastikan keamanan Jeni sepeninggal mamahnya.
'Kenapa sih Papah selalu saja membuatku kesal!' gerutu Jeni dalam hatinya. Dia selalu saja merasa kesal saat dekat dan berbicara dengan papahnya.
"Sabar, Jeni. ini hanya sementara saja sebelum kamu bahagia hidup dengan Wili setelah menikah nanti," desis Jeni berbicara sendiri di dalam kamar saat Jordi telah keluar meninggalkannya.
Hari ini, hari yang Jeni lewati dengan rasa membosankan di dalam kamar di rumah Jeremi. Dia tak mau berkeliling melihat-lihat isi rumah yang terlihat mewah di situ, Jeni memilih untuk diam saja sampai menjelang sore telinganya mendengar ada suara-suara yang keramaian di luar kamarnya.