"Dari mana saja kamu, Mas?" Selin tampak berdiri sambil berpangku tangan melihat kedatangan suaminya masuk ke dalam rumah.
Jefri hanya diam seraya membuka jaketnya, kemudian dia letakan di senderan sofa. Ia hanya berjalan acuh tak acuh menuju kedua anaknya yang tengah bermasin bersama suster di ruang tengah.
"Aku bertanya serius, Mas! Kamu malah menghindar," gerutu Selin terlihat semakin kesal.
"Aku baru pulang, tolong kamu jangan sambut aku dengan ocehan yang tidak bermutu." Jefri mendelik sinis. Ia kemudian merangkul kedua anaknya.
"Hai Sayang! Lagi pada ngapain sih anak, Papah?" tanya Jefri sekedar basa-basi dalam menyapa kedua anaknya.
"Papah!" Sambut kedua anak Jefri yang masih kecil dan lucu-lucu.
Jefri begitu hangat pada kedua anaknya, namun begitu dingin kepada Selin. Dia tampak bermain dengan kedua anaknya melupakan rasa rindu saat libur kerja, sementara Selin masih berdiri mematung dan berpangku tangan dengan raut wajah kesal.