"Kemana, Jeni?" tanya Jefri lewat sambungan telepon rumah pada Karin di rumahnya.
"Belum pulang dari kampus," jawab Karin singkat.
"Tidak mungkin kuliah sampai malam begini," sangkal Jefri tak percaya.
"Lalu saya harus berkata apa sama kamu. Jeni memang belum pulang dari kuliah tadi pagi," jelas Karin terdengar kesal.
"Sampaikan pada Jeni, kalau tes DNA akan dilakukan besok siang," pinta Jefri seraya mengakhiri sambungan teleponnya.
"Benar-benar anak tidak sopan, padahal aku adalah mertuanya tapi Jefri sama sekali tak menghargaiku," gerutu Karin saat Jefri telah mematikan sambungan teleponnya.
"Lagi pula, kemana Jeni ini sampai malam begini belum juga pulang!" kesal Karin berbicara sendiri. Ada perasaan yang tak mengenakan dalam dada wanita paruh baya itu. Tiba-tiba gelisah dan mengkhawatirkan Jeni.
Malam ini tentu Karin tak bisa tenang atau pun tertidur karena Jeni masih juga belum pulang sampai waktu menunjukan pukul sepuluh malam.