Akhir pekan tiba, hari yang di tunggu dari kemarin untuk pergi ke Puncak. Semua persiapan sudah lengkap, Gavriel sudah berkabar akan berangkat jam sepuluh.
"Vio," Daddy masuk ke kamarku seraya mendekat, pintu tidak ku tutup karena tadi menyuruh Pak satpam untuk mengeluarkan semua barang bawaan agar saat Gavriel datang, bisa segera berangkat dan tidak memakan waktu yang lama dijalan.
"Ya, Dad?" Aku menoleh ke arah Daddy yang berjalan ke arahku.
"Ingat pesan Daddy ya, selama disana kamu harus bisa jaga diri. Kalau ada apa-apa langsung hubungi Daddy."
"Iya, Daddy. Vio inget itu kok, gak perlu terlalu mencemaskan Vio, kan Vio sama Gavriel disana."
Ku peluk Daddy erat untuk membuat dia tenang dan tidak lagi mengkhawatirkan aku. Sebenarnya sulit bagiku untuk meninggalkan Daddy sendiri, hidup berdua bersama seorang Ayah mengajarkan aku banyak hal, hingga pada akhirnya aku mengerti bahwa yang orang-orang katakan memang benar bahwa cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya.