"Namaku Elkan." Pria itu mengulurkan tangannya. "Dan kamu? Oh, Sinta ya. Benar kan? Aku membaca surat lamaranmu dan terus mengingat namamu. Ingatanku ini memang bagus, kan?"
Cynthia terkejut mendengar nama Elkan. "Kamu serius? Namamu Elkan?"
"Ya. Memangnya ada apa?"
Cynthia meringis. Bagaimana jika pria ini adalah kakaknya Justin? Cynthia memperhatikan pria itu dengan saksama. Jika dilihat dari raut wajahnya, mungkin ada sedikit kemiripan di antara mereka.
"Kenapa wajahmu seperti itu?" Elkan menautkan alisnya. "Apa kamu mengenalku? Hmmm, atau seharusnya aku mengenalmu?"
"Tidak," jawab Cynthia cepat. "Kamu tidak akan mengenalku. Kita tidak pernah bertemu sebelumnya."
"Lantas kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa ada yang aneh dengan wajahku?"
Cynthia memperhatikan wajahnya dan berkata, "Tidak ada yang aneh selain kamu sombong dan menyebalkan."